Spirit of Aqsa, Palestina – Polisi penjajah Israel mengeksekusi seorang pemuda Palestina, Munir Anabtawi (33), yang mengalami gangguan mental di Haifa, Palestina, Senin sore (29/3) waktu setempat. Polisi berdalih pemudah tersebut berusaha menikam salah satu polisi penjajah Israel.

Surat kabar Israel Yediot Aharonot melaporkan, ibunda Munir menelepon pihak polisi penjajah Israel dan meminta mereka untuk membantu membawa putranya yang sakit jiwa ke pusat psikiatri. Pihak polisi penjajah Israel mendatangi tempat itu dan menembaknya setelah berdalih bahwa pemuda tersebut berusaha menikam salah seorang polisi, yang mengalami luka ringan.

Kerabatnya mengatakan bahwa dia telah bercerai dan mengalami gangguan mental. Dia memiliki seorang anak gadis berusia tujuh tahun. Adik perempuan korban, Sherine, mengatakan bahwa para anggota polisi Israel telah membunuh saudara laki-lakinya dengan darah dingin. Dia menyatakan, alih-alih membantu keluarganya untuk mengendalikan korban, mereka justru membunuhnya.

Sherine membantah klaim dan tuduhan polisi tentang upaya korban yang berusaha menikam salah seorang dari polisi penjajah Israel. Dia mengatakan bahwa korban tidak membawa pisau ketika dia keluar dari rumah, korban ditinggalkan di lantai atas.

Adapun ibu korban mengatakan bahwa awalnya dia meminta polisi penjajah Israel untuk membawa putranya guna menjalani perawatan psikiatris di “Tirat Carmel”, tetapi mereka malah menembaknya sampai mati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here