Spirit of Aqsa, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dia menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Presiden Republik Islam Iran, Sayyed Ebrahim Raisi, pada Selasa (23/5).

“Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/5/2023).

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Diantaranya kerja sama di bidang kesehatan.

“Untuk kerja sama bilateral yang pertama, terkait dengan kesehatan, pilot project untuk telerobotic surgery kemudian pilot project untuk telemedicine dan kolaborasi ala telemedicine di 11 puskemas telah berjalan,” kata Jokowi.

“Saya juga tadi menyampaikan terkait alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nano teknologi untuk kesehatan, energi pertanian dan lingkungan,” tambahnya.

Terkait ekonomi, kata Jokowi, pada hari ini Indonesia dan Iran telah menandatangani preferencial trade agreement (PTA). Turut juga dibahas mengenai investasi pada Ibu kota Nusantara (IKN).

“Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran. Saya dan presiden Raisi juga menjajaki pembentukan kesepakatan B to B. Kemudian investasi pembangunan ibukota nusantara dan solusi untuk investasi sektor migas,” jelasnya.

“Terakhir terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama riset bersama, alih teknologi dan assembly,” tandasnya.

Berikut sepuluh kesepakatan yang antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Iran, yakni preferensi perdagangan, pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika dan prekursornya, iptek dan inovasi, jaminan produk halal, pengembangan sektor energi.

Lalu, regulasi di bidang produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan, pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Selanjutnya, bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, promosi perdagangan dan program pertukaran kebudayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here