Hamas menyatakan, gambar-gambar kehancuran luas yang melanda infrastruktur di Jalur Gaza menjadi bukti kebiadaban Israel yang tidak terikat oleh nilai-nilai kemanusiaan. Hamas menegaskan bahwa segala yang telah dihancurkan akan dibangun kembali.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan, “Kejahatan keji yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam era modern ini dilakukan oleh Israel dan tentaranya yang fasis, di depan mata dunia.” Hamas juga menyerukan aktivasi semua kerangka hukum internasional untuk mengadili para pemimpin Israel dan tentaranya sebagai penjahat perang.
Hamas menjelaskan bahwa selama 471 hari agresi, kejahatan Israel tidak mampu menggoyahkan tekad rakyat Palestina dan perlawanan mereka untuk mempertahankan tanah serta melawan agresi.
“Gaza akan bangkit kembali untuk membangun ulang apa yang telah dihancurkan Israel, dan melanjutkan jalan keteguhan hingga Israel diusir, serta negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds sebagai ibukotanya didirikan,” tambah pernyataan tersebut.
Setelah gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad kemarin, gambar-gambar menunjukkan skala kehancuran besar akibat agresi Israel, terutama di Rafah di bagian selatan Gaza, serta di Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun di bagian utara.
Selama 15 bulan agresi, pasukan pendudukan Israel menembakkan roket dan peluru artileri ke banyak wilayah kehidupan di Gaza, menghancurkan puluhan ribu bangunan tempat tinggal. Agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menyebabkan lebih dari 47.000 syahid dan 111.000 korban luka, sementara ribuan lainnya masih hilang.
Sumber: Al Jazeera