Spiritofaqsa.or.id, Palestina- Polisi pendudukan Israel memperkuat pasukannya di kota al-Quds untuk mendukung pawai bendera Israel yang rencananya diadakan Selasa (15/6).
Surat kabar Israel Maariv mengatakan, polisi Israel akan dikerahkan di daerah Bab al-Amud, selain pengerahan agen rahasia dengan pakaian sipil. Hal itu dilakukan untuk mencegah konfrontasi kekerasan antara pemukim pendatang Yahudi dengan warga Palestina yang bersiap menghadang pawai.
Sebelumnya Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel mengumumkan bahwa tidak ada perubahan atau pembatalan terkait pelaksanaan pawai provokatif tersebut.
Hari Senin kemarin, Inspektur Jenderal Polisi Israel, Yaakov Shabtai, telah mengadakan sidang evaluasi keadaan pada malam “pawai bendera”, dengan melibatkan para perwira polisi senior, agar menyampaikan rekomendasi dan penilaian kepada Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel yang baru, Ammar Bar-Lev.
Ekstremis mengkonfirmasi aksi provokatif mereka
Ekstrem kanan Israel kembali menyerukan kepada para pendukungnya untuk mengikuti “pawai bendera” hari ini, yang dimulai pada pukul 17:30, kemudian berkumpul dan berjoget dengan bendera Israel di Bab Al-Amud pada pukul 18:30.
Pawai provokatif ini rencananya akan dimulai dari Jalan Hanni’im menuju Jalan Sultan Suleiman hingga area Bab al-Amud, dimana para pemukim akan melakukan sesi menari, kemudian pawai akan menuju ke alun-alun Tasahul melalui jalan Bab al-Khalil menuju Al -Tembok Buraq.
Beberapa peserta pawai provokatif akan melewati kampung Islam dan sebagian lain di kampung Yahudi.
Hari Selasa pekan lalu, kabinet Israel memutuskan untuk menunda pawai, yang dijadwalkan Kamis lalu, menjadi hari Selasa 15 Juni ini.
Seruan mobilisasi ke al-Aqsha
Faksi-faksi perlawanan Palestina menyerukan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat, al-Quds dan wilayah Palestina 48 untuk melakukan mobilisasi dan bersiaga di Masjid Al-Aqsha untuk menghadang serbuan penjajah Israel dan penodaan area masjid dan upaya mereka untuk memaksakan realitas baru, serta untuk menghadang pawai bendera Israel di al-Quds.
Dalam sebuah pernyataan, faksi-faksi perlawanan Palestina meminta rakyat Palestina di Tepi Barat, Gaza dan luar negeri untuk berpartisipasi aktif dalam pawai kemarahan; untuk menyatakan penolakan rakyat Palestina terhadap provokasi ini dan agresi berkelanjutan terhadap Al-Quds dan Al-Aqsha.
Faksi-faksi perlawanan menyatakan bahwa mereka telah melakukan perimbangan tetap dalam pertempuran Saif al-Quds, yang menurutnya serangan terhadap Al-Aqsha, Al-Quds dan sekitarnya tidak akan luput dari perhatian. Bahwa mereka siap untuk menyatakan dengan dengan tindakan, bukan hanya kata-kata.
Mereka menegaskan bahwa pilihan perlawanan adalah pilihan terbaik dan strategis untuk menghadapi nalar Zionis yang dibangun berdasarkan pembunuhan, kriminalitas dan menumpahkan darah Palestina. Eksekusi yang terus dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan al-Quds tidak lain hanyalah kelanjutan dari rangkaian terorisme Zionis terhadap rakyat Palestina.
Faksi-faksi perlawanan juga meminta Otoritas Palestina untuk membebaskan rakyat Palestina dan perlawanan; agar Otoritas Palestina mengambil perannya dalam menghadapi pendudukan Israel dan menambah kerugiannya.
Seruan untuk intifadhah
Komite Pemantau Kekuatan-kekuatan Nasional di Palestina menyerukan untuk mengobarkan intifadhah dan hari kemarahan pada hari Selasa ini di al-Quds, Tepi Barat, Jalur Gaza dan wilayah Palestina 48, bertepatan dengan penyelenggaraan pawai bendera oleh para pemukim pendatang Yahudi.
Dalam pernyataannya, komite menyatakan, “Seluruh rakyat Palestina di dalam negeri dan di diaspora harus bangkit, di bawah bendera Palestina, untuk mendukung al-Quds dan melindunginya, serta untuk Masjid Al-Aqsha.”
Komite menambahkan, “Kami menyerukan kepada rakyat Palestina yang teguh dan heroik di wilayah pendudukan pada tahun 1948 dan di Tepi Barat, untuk bergerak menuju al-Quds dan Masjid Al-Aqsha untuk melindungi Masjid Al-Aqsha.”