Spirit of Aqsa– Penulis surat kabar Haaretz, Amos Schocken, menyerukan intervensi internasional terhadap pemerintah Israel, serupa dengan tindakan internasional yang diambil terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan. Seruan ini disampaikan karena pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina dan terus memperluas pemukiman ilegal di wilayah yang dialokasikan untuk negara Palestina.

Dalam pidatonya pada pembukaan Konferensi Politik dan Keamanan Haaretz yang bekerja sama dengan Dana Baru untuk Israel dan Unit Keamanan Politik dari Dana Berl Katznelson, Schocken menyatakan, “Menghadapi pemerintah yang sangat merugikan ini, tidak ada pilihan lain selain meminta negara-negara lain untuk bertindak, seperti yang mereka lakukan untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan.”

Schocken menambahkan, “Jika Anda ingin menjamin keberadaan dan keamanan Israel, sekaligus mempertimbangkan normalisasi kehidupan rakyat Palestina, maka negara Palestina harus didirikan. Tidak ada pilihan lain selain menerapkan sanksi terhadap pihak yang menentang Israel dan para pemukim yang melanggar hukum internasional di wilayah pendudukan.”

Schocken mempertanyakan mengapa tindakan semacam itu belum diambil, mengingat pemerintah Israel saat ini menentang pembentukan negara Palestina dan terus memperkuat pemukiman ilegal di wilayah Palestina, yang dinilai memperburuk situasi apartheid bagi penduduk Palestina.

Ia juga menyatakan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas dukungannya terhadap pemukiman dan penindasan terhadap pejuang Palestina yang dianggap sebagai teroris oleh Israel.

Schocken juga menyerukan dimulainya proses politik dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara. Menurutnya, “Pada Februari tahun ini, saya menulis bahwa sulit menemukan hasil yang lebih baik dari perang melawan Hamas selain pembebasan sandera dan pembentukan negara Palestina sesuai dengan keputusan PBB pada November 1947.”

Ia mengingatkan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah setuju bahwa garis hijau baru, yang mencakup wilayah tambahan yang dianeksasi oleh Israel, akan menjadi batas negara Palestina yang diinginkannya.

Schocken menilai bahwa langkah ini akan memberikan hak penentuan nasib sendiri kepada rakyat Palestina, mengakhiri kekerasan dari kedua belah pihak, serta membangun kemitraan antara Israel dan Otoritas Palestina berdasarkan kerja sama keamanan yang sudah berjalan saat ini.

Namun, ia juga mencatat bahwa solusi yang diusulkan untuk Otoritas Palestina tidak mencakup persetujuan Israel terhadap solusi dua negara, melainkan hanya menciptakan otoritas Palestina dengan kekuasaan terbatas.

Schocken menekankan bahwa solusi ini melibatkan “pendidikan ulang kedua belah pihak untuk saling mengakui nilai-nilai positif dan hubungan yang menguntungkan antara mereka,” serta kerja sama ekonomi yang akan membawa pertumbuhan dan kemakmuran bagi kedua negara.

Sumber: Pers Israel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here