Spirit of Aqsa- Dalam momen yang penuh kepolosan, seorang anak bernama Khadijah meminta kepada reporter Al Jazeera, Hossam Shabam, untuk berbicara dengannya dan menyampaikan pesan kepada dunia. Saat itu, Hossam Shabam tengah berkeliling di Kamp Yarmouk, Gaza.

Khadijah menceritakan bahwa ia terpaksa meninggalkan rumahnya di Gaza Utara akibat serangan roket Israel. Bersama keluarganya, ia tidak sempat membawa apa pun dari rumah. Dengan susah payah, ia berhasil mengumpulkan 30 shekel agar bisa membeli pakaian yang dipakainya saat ini.

“Saya butuh makanan, minuman, dan pakaian. Saya tidak punya selimut atau kasur; saya tidur di lantai yang dingin dan hanya beralaskan jubah milik ibu saya,” ungkap Khadijah.

Di tengah tekanan perang, ketakutan, kelaparan, dan kehancuran, ribuan warga dari Beit Lahia, Jabalia, dan Beit Hanoun di utara Gaza harus meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di Kota Gaza. Ribuan pengungsi ini sekarang bertahan di Kamp Yarmouk, yang menjelma menjadi kamp pengungsian pertama di pusat kota, dengan kondisi hidup yang sangat minim, tanpa akses air, makanan, pakaian, atau alat pemanas.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here