Spirit of Aqsa, Aljazair – Masih ingat Fathi Naorine? Atlet berpaspor Aljazair itu merupakan atlet judo yang pernah mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo 2020. Alasan Fathi heroik, ia rela kehilangan gelar juara demi membela bangsa Palestina.
Kala itu, Fathi yang turun di kelas 73 kilogram putra seharusnya berhadapan dengan Tohar Butbul di partai kedua. Namun, ia memilih mundur dari arena pertandingan karena tak mau berhadapan dengan pejudo Israel, Tohar Butbul.
Keputusan Fathi tersebut mengundang kecaman dari Federasi Judo Internasional (IJF). Ia diancam dihukum larangan tanding di kompetisi resmi.
Namun Fathi tak gentar. Ia tak takut dengan ancaman itu. Hingga pada akhirnya ia memutuskan pensiun dini. Ia mengaku tak pernah menyesal dengan keputusan pensiun dini. Ia dengan tegas mengaku akan terus menjadi pembela Palestina.
“Saya tidak akan menyesali apa yang saya lakukan, bahkan jika mereka menghukum saya selama 100 tahun. Ini adalah tujuan kami, masalah prinsip dan kehormatan, dan saya akan terus membela Palestina,” kata Fathi, dikutip shehabnews.
Di sisi lain, ia akan melakukan perlawanan kepada IJF agar hukuman semacam itu tidak menimpa atlet lain. Menolak bertanding dengan Israel merupakan masalah prinsip.
Fathi juga mengirim pesan kepada rakyat Palestina, ia akan terus memberikan dukungan untuk berjuang merebut kemerdekaan dari Isrsel.
“Hati kami bersamamu, dan perjuangan Palestina adalah tujuan setiap Muslim,” kata Fathi.
Komitmen Fathi Bela Palestina di Kejuaraan Internasional
Bagi Fethi Nourine, ini bukanlah pertama kali ia meninggalkan arena pertandingan judo dalam sebuah turnamen, saat berhadapan dengan pejudo asal Israel. Pada kejuaraan dunia di Tokyo 2019, Nourine juga memilih tak melawan pejudo Israel karena alasan yang sama.
Sementara itu di ajang Olimpiade, peristiwa mundurnya atlet judo pernah terjadi saat Olimpiade Rio 2016 lalu di Brasil. Kala itu International Olympic Committee mendiskualifikasi atlet Mesir, Islam El Shebaby karena menolak berjabat tangan dengan atlet Israel saat penyerahan medali.
Peristiwa serupa terulang ketika pejudo Iran menolak untuk bertanding melawan wakil Israel. Pada saat itu, pejudo Iran dihukum oleh Federasi Judo Dunia selama empat tahun hukuman tak boleh bertanding yang baru akan selesai pada 2023.