Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menuduh Israel telah menarget kapal-kapal sipil yang termasuk Armada Sumud di lepas pantai Tunisia, khususnya menyebut dua kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Sidi Bou Said sebagai korban serangan.
Domestik Tunisia, Kementerian Dalam Negeri telah merilis pernyataan menyebut serangan itu “direncanakan”, dan pihak berwenang telah membuka penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku.
Erdoğan menyebut bahwa tindakan Israel tersebut adalah “tindakan provokatif” yang menunjukkan eskalasi agresi, dan memperingatkan bahwa serangan terhadap kapal sipil merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.
Ia juga mengatakan bahwa Israel telah melewati semua batas—setelah operasi di Gaza, Lebanon, Yaman, Iran, dan Suriah, kini sasaran meluas hingga kapal sipil di lepas pantai Tunisia dan bahkan negara-negara lain.
Erdoğan menyerukan agar agresi ini segera dihentikan karena menurutnya konflik ini sudah melampaui wilayah konflik langsung dan menjadi ancaman keamanan regional.