Spirit of Aqsa, Palestina- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, Jalur Gaza menyaksikan kejahatan terhadap kemanusiaan selama 28 hari berturut-turut. Dia menekankan, prioritas Turki adalah gencatan senjata.

Erdogan menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya pada pertemuan puncak Organisasi Negara-negara Turki yang diadakan di ibu kota Kazakhtan, Astana, Jumat (3/11).

“Tidak ada yang bisa membenarkan kebrutalan di Gaza ini. Turki akan memfasilitasi jalan menuju gencatan senjata terlebih dahulu di Gaza, dan pencapaian perdamaian abadi di Timur Tengah,” kata Erdogan, dikutip Al Jazeera.

Erdoga menekankan, Turki terus membuka jalan untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional dalam konteks ini. Dia mengatakan, “Kami sedang mengerjakan mekanisme baru yang menjamin keamanan semua orang, terlepas dari apakah mereka Muslim, Kristen, atau Yahudi.”

Sebelumnya, Erdogan menegaskan, negara-negara Barat bertanggung jawab atas pembantaian genosida yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Gaza. Dia menekankan, Ankara sedang bersiap untuk menyatakan Israel sebagai “penjahat perang” di hadapan dunia.

KTT kesepuluh Organisasi Negara-negara Turki di tingkat kepemimpinan dimulai Jumat (3/11), di ibu kota Kazakhtan, Astana, dengan dihadiri oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Erdogan, dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, Shavkat Mirziyoyev dari Uzbekistan, dan Kyrgyzstan Sadr Japarov.

Kepala urusan rakyat di Majelis Nasional Turkmenistan, mantan presiden negara tersebut, Gurbanguly Berdimuhamedov, dan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, juga akan berpartisipasi dalam KTT tersebut.KTT edisi kali ini akan diadakan dengan slogan era Turki, dan akan membahas upaya yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di dalam organisasi, selain arsip regional dan internasional.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here