Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan kepala intelijen militer Israel (Aman), Aharon Ze’evi Farkash, menyatakan, tujuan yang ditetapkan oleh Israel di Jalur Gaza tidak realistis. Dia melihat perang tidak akan berakhir kecuali dengan pembebasan tawanan, sesuatu yang tak bisa dicapai oleh Israel.
“Kami telah mulai menghancurkan Hamas, tetapi dalam prosesnya, ada tantangan yang menentukan. Tidak mungkin mengakhiri perang tanpa mengembalikan para tawanan,” kata Farkash dalam pernyataannya kepada surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Selasa (26/12).
Pemerintahan Benjamin Netanyahu telah menetapkan tujuan perang di Gaza untuk mengakhiri Hamas dan mengembalikan tahanan Israel. Tetapi hingga saat ini, tidak satu pun dari tujuan tersebut tercapai, dan Israel mengalami kerugian besar baik dalam personel maupun peralatan.
Di sisi lain, lembaga penyiaran Israel melaporkan, pemerintahan Israel sedang mempertimbangkan penyelesaian yang mengusulkan deportasi pemimpin Hamas ke luar negeri untuk mengakhiri perang, yang dianggap sebagai pengurangan ambisi yang diumumkan oleh Netanyahu.
Pemerintah Israel telah berulang kali menyatakan berusaha untuk menyingkirkan pemimpin Hamas, terutama pemimpin gerakan di Gaza Yahya Sinwar dan komandan militer Mohammed Deif. Selain itu, mereka menetapkan hadiah uang untuk siapa pun yang memberikan informasi tentang lokasi mereka.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency