Spirit of Aqsa, Palestina – Juru bicara kelompok pemantau Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS), Thaer Shreiteh, mengatakan, otoritas penjara mengancam tahanan di sel Hadarim, Nataniyah, dengan hukuman-hukuman baru, pada Ahad (13/2).
Di antara hukuman tersebut adalah larangan kunjungan keluarga dan pemberhentian akses kantin selama satu bulan.
Pekan lalu, tahanan di beberapa penjara menolak untuk menjalankan sistem representasi mereka. Representasi ini dilakukan dengan pemilihan perwakilan tahanan dari berbagai partai politik yang berbeda.
Kemudian satu tahanan tersebut akan mewakili tuntutan narapidana di kelompoknya dalam negosiasi dengan otoritas penjara ‘Israel’ secara berkala.
Namun akibat meningkatnya ketegangan di antara tahanan dan penjaga, pihak Palestina menghentikan representasi secara sepihak sebagai bentuk protesnya.
Eskalasi konflik makin bertambah sejak insiden di penjara Ofer dekat Ramallah pada Rabu, 9 Februari lalu. Tahanan di sana digerebek dan diserang secara fisik oleh pasukan khusus Israel.
PPS menambahkan, bahkan beberapa dari mereka dimasukkan ke dalam sel isolasi. Sekitar 80 tahanan di sel 12 Nafha diborgol, dipaksa tetap berada di luar dalam cuaca dingin selama berjam-jam sambil dipukuli.