Spirit of Aqsa- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan, sekitar 70% dari sekolah-sekolahnya di Jalur Gaza telah diserang oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.

UNRWA menyatakan, lebih dari 95% dari sekolah-sekolah tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan saat diserang oleh pasukan Israel. UNRWA juga melaporkan, 539 orang syahid saat berlindung di fasilitas mereka sejak 7 Oktober lalu.

UNRWA menjelaskan, lima sekolah mereka telah diserang dalam sepuluh hari terakhir, meskipun pihaknya terus memberikan koordinat fasilitas tersebut kepada militer Israel.

UNRWA menyerukan perlindungan permanen untuk semua fasilitas PBB, menekankan bahwa fasilitas tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan militer atau pertempuran.

UNRWA menyatakan bahwa setelah sembilan bulan perang, pembunuhan dan kehancuran terus berlanjut tanpa henti di Gaza, di mana tidak ada yang aman.

Pekan lalu, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang dulunya tempat aman untuk pendidikan dan harapan bagi anak-anak kini telah berubah menjadi tempat perlindungan yang padat dan kadang-kadang menjadi tempat kematian dan kesengsaraan.

Dalam beberapa minggu terakhir, serangan Israel terhadap sekolah-sekolah UNRWA yang menampung pengungsi telah berulang, termasuk serangan di Sekolah Abu Ariban di Kamp Nuseirat yang menewaskan puluhan orang.

Selama berbulan-bulan, Israel telah melancarkan kampanye keras terhadap UNRWA, berusaha untuk mengklasifikasikan badan tersebut sebagai “organisasi teroris” dengan tuduhan bahwa beberapa karyawannya terlibat dalam Operasi Taufan Al-Aqsa, sebuah klaim yang tidak disertai bukti oleh pemerintah Benjamin Netanyahu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here