Olahan daging kaleng itu merupakan salah satu solusi untuk membantu keluarga-keluarga Gaza yang menghadapi kekurangan pangan. Itu karena blokade Israel yang ketat, ditambah dengan penutupan perbatasan, membuat distribusi hewan kurban atau daging segar hampir mustahil. Hal ini, yang membuat Spirit of Aqsa mengolah amanah qurban tahun ini menjadi “daging kaleng” untuk dibagikan kepada warga Gaza.
Sejak perang Israel pecah pada 7 Oktober 2023, warga Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan yang kritis. Infrastruktur hancur dan pasokan makanan sangat terbatas, menjadikan proyek daging kaleng ini sebagai solusi yang praktis dan menyelamatkan nyawa.
Menurut Raed Al-Arabi, penanggung jawab proyek di Lembaga Al-Khair, setiap tahap produksi daging kaleng melalui prosedur kesehatan dan syariat yang ketat. Hewan disembelih sesuai hukum Islam, daging dipotong dan dipisahkan dari tulang, lalu dimasak hingga suhu 76°C agar aman dikonsumsi.
Berbagai organisasi dan lembaga kemanusiaan turut bergerak dalam inisiatif ini, antara lain Al-Khair Foundation, Spirit of Aqsa (SoA) dan Humanitarian Relief Agency, beserta sejumlah organisasi lainnya.
Sumber: Al Jazeera