Spirit of Aqsa, Palestina – Cinta harus dirayakan, jeruji besi dan tank-tank lapis baja tak akan jadi penghalang. Demikian sekelumit kata untuk menggambarkan perjuangan Murad Atthiyah, salah seorang murabith (penjaga) Al-Aqsa yang merayakan pernikahan dari balik penjara.
Murad Athiyah merupakan warga Syekh Jarrah, sebuah kawasan yang menjadi target kezaliaman penjajah Israel di Al-Quds. Cita-cita mempertahankan hak serta kewajiban menjaga Al-Aqsa membuat Murad diculik oleh penjajah Israel sejak Agusuts 2021 lalu.
Kisah haru pun tercipta. Rencana presepsi pernikahan sang adik, Manar Jamal Athiyah, harus tetap berlangsung. Sudah berada di tanduk waktu pada pada Sabtu (6/11). Namun ia tak bisa ikut di tengah-tengah keluarga lantaran tak diizinkan penjajah Israel.
Tetapi Ia tak mengira jika pemuda-pemuda setempat ikut merayakan pernikahan adik Murad dengan penuh suka cita. Sejenak mereka melupakan brutalisme zionis Israel yang hendak menggusur rumah-rumah warga Syekh Jarrah demi kepentingan imigran ilegal Israel.
Foto Murad menghiasi syal sang ibu, Noha Athiyah, di tengah resepsi tersebut. Ini menjadi pesan kepada dunia bahwa Al-Quds tidak akan kehilangan pejuanganya, tapi mungkin kita yang khawatir kehilangan berkah Al-Quds.
Sehari sebelum resepsi pernikahan, Jumat (5/11), penjajah Israel memperpanjang penahanan Murad Athiyah hingga 21 November 2021. Ia ditangkap pada 10 Agustus lalu, dan ditahan di salah satu penjara milik penjajah Israel.
“Saya merindukan Murda. Dia berjanji kepada adik perempuannya, Manar, untuk mengantarnya ke mobil pernikahan. Tetapi penjajah masih menangkapnya karena kasus Syekh Jarrah,” kata ibu Murad, Noha Athiyah, dikutup Khabar24.
Noha mengaku sangat merindukan kehadiran Murad di hari pernikahan Manar. Ia hanya bisa menangis mendapati kenyataan bahwa sang anak masih di penjara.
“Kami menunggu pembebasan Murad agar bisa bergabung dalam pernikahan Manar, tapi penjajah Israel tak memperbolehkan. Saat menemui Murad di penjara, dia meminta agar pernikahan Manar digelar tepat waktu,” tutur Noha Athiyah.