Spirit of Aqsa, Palestina- Penulis asal Palestina, Ibrahim Qwaider, menyebut para pejuang pejuang Palestina menghadang kekuatan militer penjajah Israel di Jenin dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.
Penjajah Israel menyebur Jenin pada Rabu pagi (28/9). Ada sekira 30 kendaraan militer yang dikerahkan. Peluru tajam ditembakkan, disusul gas air mata. Rumah-rumah aktivis pergerakan dirudal. Peristiwa ini menyebabkan 4 pejuang Palestina syahid.
“Apa yang terjadi di Jenin dan kota-kota Tepi Barat dalam hal kriminalitas dan arogansi yang jelas dari tentara pendudukan, mereka mengejar pejuang dan menangkap aktivis, Musab Shtayyeh,” kata Ibrahim.
Perlawanan hampir terjadi setiap hari di Jenin. Para pejuang tak pernah mundur untuk menghalangi kezaliman penjajah Israel. Mereka menghalangi untuk menguasai kota tersebut.
“Jenin hari ini, mujahidin melakukan perlawanan sengit, penjajah Israel mengawasi pergerakan di kota-kota Tepi Barat dan mujahidin di Gaza. Para pejuang tidak akan menunggu lama untuk membalas serangan,” kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, Hamas tidak akan tinggal diam menyaksikan perlawanan di Jenin. Mereka akan memberikan perlawanan untuk mengganggu keamanan Israel.
Di sisi lain, selurub masyarakat Jenin tetap teguh melakukan perlawanan. Itu terlihat dari cara mereka melawan penjajah Israel. Bahkan, empat di antara mereka syahid di antaranya Abd al-Rahman Fathi Khazem, Ahmed Alawneh, Muhammad Alona dan Muhammad al-Nasa.
Ibrahim menegaskan, para pejuang berani melawan penjajah untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan mengusir penjajah Israel dari Tanah Palestina. Mereka terus melawan dengan segala cara. Darah para syuhada jadi pemantik semangat untuk terus berjuang melawan penjajah Israel.