Spirit of Aqsa, Palestina – Kondisi di Masjid Al-aqsa masih mencekam meski Israel dan Palestina telah sepakat gencatan senjata. Ratusan pemukim ilegal Yahudi dikabarkan mencoba memaksa memasuki halaman Masjid Al-Aqsa.

Diperkirakan lebih dari 253 pemukim ilegal Yahudi mencoba memasuki halaman Masjid al-Aqsa dengan perlindungan dari tentara Israel.

Saat itu tentara Israel menangkap empat karyawan Masjid al-Aqsa, beserta tiga pemuda, yang dua di antaranya kemudian dilepaskan.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency, bahwa polisi Israel menahan pemuda Palestina dari memasuki wilayah Masjid al-Aqsa sejak subuh.

Di Tepi Barat, tentara Palestina juga telah menangkapi 23 warga Palestina sejak Sabtu (22/5).

Otoritas Palestina memberikan peringatan jika penyerbuan ke Masjid al-Aqsa dan pengepungan Sheikh Jarrah di Yerusalem terus berlanjut.

“Kami menyerukan kepada Pemerintah AS untuk segera campur tangan guna mencegah kebijakan provokasi dan eskalasi yang dilakukan Israel,” tutur mereka.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk serangan lanjutan oleh pasukan pendudukan, polisi dan pemukim di halaman Masjid Al-Aqsa.

Kementerian menggambarkan serangan itu mengabaikan sikap dunia internasional yang menuntut Israel menghentikan serangan ke Yerusalem.

“Serangan tersebut adalah provokasi brutal terhadap perasaan umat Muslim dan kelanjutan dari agresi terhadap rakyat kami dan Yerusalem,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Mereka juga meminta komunitas internasional memenuhi kewajiban hukum dan moral terhadap kejahatan pendudukan.Gencatan senjata sebelumnya telah terjadi antara Israel dan Palestina setelah serangan udara selama 11 hari di Gaza.

Gencatan senjata tersebut efektif dilakukan Jumat (21/5).

Namun, hal itu tak memberikan pengaruh terhadap keamanan di Masjid Al-Aqsa.

Beberapa jam setelah gencatan senjata, kerusuhan antara polisi Israel dengan warga Palestina terjadi saat Salat Jumat. (Kompas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here