Spirit of Aqsa, Palestina- Berbagai laporan resmi menunjukkan perekonomian Israel menyusut lebih drastis dari perkiraan menyusul serangan yang terus berlanjut terhadap Hamas di Gaza. Kondisi perekonomian Israel bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun sebesar 19% secara tahunan pada kuartal keempat 2023.

Penurunan ini setara dengan penurunan 5% antara Oktober dan Desember. PDB Israel “terkena dampak langsung” dari pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023, menurut Badan Pusat Statistik negara tersebut.

Para ahli menyebut data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Israel pada Senin (19/02) jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Perkiraan median dalam survei analis Bloomberg adalah penurunan tahunan sebesar 10,5%.

Badan Pusat Statistik Israel menyatakan perang secara tajam membatasi pengeluaran, perjalanan atau wisata, dan investasi pada akhir tahun silam,

Pengeluaran swasta juga mengalami penurunan 26,3%, sementara ekspor turun 18,3% dan investasi aset tetap anjlok 67,8% terutama untuk bangunan tempat tinggal. Sektor konstruksi kewalahan karena kurangnya tenaga kerja karena panggilan wajib militer dan pengurangan pekerja Palestina.

Di sisi lain, pengeluaran pemerintah – terutama untuk perang dan kompensasi untuk sektor bisnis dan rumah tangga – naik tajam 88,1%. Ekonomi Israel memang tumbuh 2% untuk satu tahun penuh sekalipun PDB turun tajam antara Oktober dan Desember 2023.

Akan tetapi, sebelum serangan 7 Oktober, perekonomian Israel sebenarnya diprediksi tumbuh 3,5%. Liam Peach, pakar ekonomi bidang pasar negara berkembang dari Capital Economics, mengatakan penyusutan ekonomi Israel “jauh lebih buruk dari perkiraan dan ini sangat mencerminkan efek serangan Hamas dan perang di Gaza”.

Peach menambahkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Israel tahun 2024 “sepertinya akan tercatat menjadi salah satu yang terlemah”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here