Tujuh anggota Kongres Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi kemanusiaan yang makin memburuk di Jalur Gaza. Dalam pernyataan bersama, mereka menyebut situasi di Gaza sebagai “mengerikan dan tak dapat diterima”, seraya menyoroti kekacauan dan bahaya dalam pendistribusian bantuan yang telah merenggut nyawa sekitar 700 warga Palestina.
Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan internasional (termasuk Doctors Without Borders, Save the Children, dan Oxfam) ikut memperingatkan bahwa kelaparan telah menyebar luas di seluruh Gaza. Diperkirakan 75 persen warga Gaza kini berada dalam kondisi kelaparan ekstrem, akibat pengepungan brutal yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sejak Maret lalu.
Para anggota Kongres juga mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump agar menekan Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata dan memulihkan proses pertukaran tahanan.
Gambaran kelaparan di Gaza bukan lagi sekadar statistik. Foto dan video yang beredar menunjukkan tubuh-tubuh kurus kering warga yang menyerupai kerangka hidup, anak-anak dan orang dewasa menderita muntah, pingsan, dan kehilangan kesadaran karena kelaparan parah.
Sejak 2 Maret lalu, Israel terus menghindari pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, bahkan menutup semua perlintasan bantuan ke Gaza, membuat ribuan truk kemanusiaan tertahan di perbatasan.
Hari ini, Kementerian Kesehatan Gaza kembali mengabarkan syahidnya 9 warga, termasuk dua anak, hanya dalam 24 jam terakhir akibat kebijakan kelaparan sistematis Israel. Sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban syahid karena kelaparan dan malnutrisi telah mencapai 122 jiwa, 83 di antaranya adalah anak-anak.
Didukung penuh oleh Amerika Serikat, Israel terus melancarkan perang genosida yang telah menyebabkan lebih dari 203.000 warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 9.000 masih hilang, ratusan ribu lainnya mengungsi, dan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terus berlangsung tanpa tanda-tanda henti.