Spirit of Aqsa, Palestina- Analis militer Israel, Amos Harel, menilai, mengalahkan Al-Qassam bukan perkara mudah. Tiga tim tempur yang diturunkan militer Israel untuk operasi darat menghadapi gempuran sengit dari Al-Qassam di beberapa titik penyerangan.
Dalam artikel yang diterbitkan surat kabar Haaretz, Harel merujuk pada pertempuran sengit di Gaza dan kematian di kalangan tentara penjajah Israel. Dia mengataan, militer Israel sulit mengalahkan Hamas. Apalagi, kata dia, pemimpin gerakan di dalam negeri, Yahya Sinwar, tidak berniat mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk menghentikan pertempuran.
“Kekuatan yang digunakan oleh tentara dengan mengerahkan tiga tim tempur di Gaza dan kehancuran besar-besaran yang ditimbulkannya berdampak besar. Tentara Israel telah menghadapi beberapa perlawanan sengit dari pejuang Hamas, tetapi mereka dianggap kesulitan menahan tekanan militer Israel di bagian barat Kota Gaza dan pinggiran utaranya,” kata Harel, dikutip Al Jazeera dari Anadolu Agency, Rabu (15/11).
Menurut analis Israel, kali ini tentara memperoleh persetujuan untuk operasi darat besar-besaran meskipun para politisi khawatir akan kegagalan dan kerugian. Mengenai munculnya tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan perang, Harel menilai para perwira Israel percaya bahwa “operasi tersebut harus berakhir hanya setelah kekalahan Hamas.”
Sumber: Anadolu Agency, Al Jazeera