Spirit of Aqsa| Tepi Barat – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengungkap bahwa Amerika dan Israel tengah menyepakati peta penggabungan wilayah Tepi Barat dengan penjajah Israel, di tengah kesibukan dunia dengan krisis akibat virus corona.

Hal itu disampaikan dalam laporan pekanan yang dirilis biro pertahanan wilayah, seputar permukiman zionis di wilayah Palestina.

Disebutkan bahwa sekelompok Amerika – Israel tengah bekerja menyukseskan pembuatan peta wilayah yang akan menggabungkan Israel dan Tepi Barat.

Mengutip LSM Israel, pemerintah Israel yang didukung Presiden Amerika tengah memanfaatkan wabah corona untuk menyiapkan proses penggabungan wilayah, di tengah bencana yang melanda kawasan dan dunia.

Laporan menyebutkan, Israel berupaya merealisir rencananya membangun permukiman zionis di sejumlah kawasan strategis di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds, dan memperluas permukiman yang sudah ada, dengan tujuan untuk menerapkan kendali baru yang sulit untuk dirubah di masa mendatang.

PM Israel Benyamin Netanyahu menyebutkan dalam perbincangan via telepon baru-baru ini, dengan ketua dewan permukiman zionis di Tepi Barat, David Hayani, untuk menyetujui kendali Israel atas Lembah Yordan, dan kawasan utara Laut Mati, kemudian menggabungkan wilayah ini dengan Israel, dalam beberapa bulan kedepan.

Sejak Februari lalu, komite Amerika – Israel mulai membuat peta penggabungan Israel dengan Tepi Barat, dan tengah menanti persetujuan Amerika.

Para pejabat Palestina menyatakan, sesuai proposal perdamaian Amerika (Deal of Century), Israel akan menggabungkan sekitar 30 – 40 % wilayah Tepi Barat terjajah, termasuk seluruh wilayah Al-Quds timur.

Pada 28 Januari lalu, Trump mendeklarasikan Deal of Century, yang mencakup pembangunan Negara kecil Palestina, dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan, serta menjadikan kota Al-Quds sebagai ibukota Israel tak terbagi, dan Lembah Yordan berada dalam kendali Tel Aviv. (Pic)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here