Spirit of Aqsa, Palestina- Keberanian bisa datang dalam berbagai bentuk. Namun yang ditunjukkan Alma (12 tahun) di Gaza menggugah dunia. Video Alma beredar di media sosial yang menampilkan upaya penyelamatan terhadap korban pembantaian teroris Israel yang tertimbun bangunan di lingkungan Yarmouk, di bagian tengah Gaza.
Merujuk the Palestine Chronicle pada malam hari itu puluhan orang bergegas melakukan menyelamatkan. Banyak mayat yang diangkat dari bawah reruntuhan, dan tim penyelamat semakin putus asa karena belum menemukan seorangpun yang masih hidup di tengah tumpukan beton dan debu yang berdarah.
Saat itulah suara Alma terdengar melalui celah-celah lempengan beton besar, sebelum terdengar sepenuhnya.
“Kami masih hidup di sini,” teriak Alma.
“Ada apa, Alma?” suara seorang pria, salah satu penyelamat, menjawab dari atas.
“Bantu ibu saya, ayah saya, saudara laki-laki saya, dan nenek saya dulu. Setelah itu baru kalian dapat membantu saya. Hanya dengan begitu kamu bisa menarikku keluar.”
Gadis itu mengulangi: “Tolong biarkan saya jadi yang terakhir. Saya juga perlu berada di sini agar saya dapat membantu mengarahkan kalian,” tambahnya.
“Berapa usiamu?” kata suara pria itu.
“Saya berusia 12 tahun. Salah satu saudara laki-laki saya masih bayi, dia harus ditolong lebih dulu.”
“Apakah kamu saudara perempuan Sara?” kata suara itu.
Adikku adalah Rehab dan adik laki-lakiku (dijuluki) Tarzan.”
“Berapa umur Tarzan?” tanya suara itu.
“Satu tahun, satu setengah tahun,” teriaknya.
“Tolong berjanjilah padaku bahwa kamu akan membantu saudaraku, Tarzan.”
Alma akhirnya diselamatkan. Bahkan ketika dia ditarik keluar karena kata-kata yang meyakinkan dari tim penyelamat, dia terus menunjuk ke reruntuhan. “Adik saya ada di sini, ibu saya ada di sana,” ujar Alma menunjuk ke reruntuhan bangunan di dekatnya.
Seluruh tubuh Alma tertutup debu bangunan saat ditarik keluar reruntuhan. Tak ada air mata di wajahnya.
Serangan udara teroris Israel di Gaza utara menimbulkan awan asap dan debu tebal ke langit. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, tidak mungkin menciptakan apa yang disebut zona aman bagi warga sipil untuk melarikan diri ke dalam jalur Gaza di tengah pengeboman Israel.
“Apa yang disebut zona aman, tidak ilmiah, tidak rasional, tidak mungkin dilakukan, dan saya pikir pihak berwenang menyadari hal ini,”kata juru bicara badan anak-anak PBB UNICEF, James Elder, dilansir dari Alarabiya.