Spirit of Aqsa|Hamas menyatakan, berlanjutnya blokade Israel terhadap Gaza, terutama di saat menyebarnya wabah virus Corona (Covid 19) merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Juru bicara Hamas, Fauzi Barhum dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/3) menuding penjajah Israel sebagai pihak yang harus bertanggung jawab penuh atas dampak blockade ini, yang mengancam keselamatan penduduk Gaza.
Menurut Barhum, seharusnya Israel segera mengakhiri blokade ini, dan memudahkan masuknya semua kelengkapan untuk menghadapi virus Corona.
Barhum juga menegaskan pentingnya kebijakan otoritas dan pemerintahan untuk menghentikan semua sanksi yang diberlakukan terhadap Gaza.
Termasuk menyediakan gaji bagi para pegawai, keluarga syuhada, korban luka dan keluarga para tawanan, untuk menguatkan warga Gaza dalam menghadapi semua tantangan, lanjut Barhum.
Pada Ahad lalu, kementerian kesehatan Palestina mengungkap dua kasus postitif Corona di Gaza, sehingga jumlah kasus positif Corona di wilayah Palestina (Tepi Barat dan Gaza) mencapai 59 kasus.
Penjajah Israel memblokade Gaza sejak 13 tahun lalu, dengan menutup semua perlintasan dan perbatasan yang menghubungkan Gaza dengan Mesir dan wilayah Palestina jajahan tahun 1948, dan hanya membukanya sebagian untuk sejumlah barang dan musafir.
Blokade berdampak pada sektor kesehatan yang menyebabkan menurunnya layanan kesehatan, di tengah kekurangan obat-obatan yang sangat signifikan.
Virus Corona sampai Selasa ini telah menginfeksi lebih dari 381 ribu orang di seluruh dunia, dengan kasus meninggal mencapai 16 ribu orang, mayoritas di Italia, China, Spanyol, Iran, Perancis dan Amerika. Sementara kasus yang sembuh lebih dari 100 ribu orang di seluruh dunia.
Wabah Corona memaksa sejumlah Negara menutup perbatasannya, membatalkan penerbangan, meliburkan sekolah, melarang wisata, dan menunda sejumlah agenda publik, termasuk shalat berjamaah.