Spirit of Aqsa, Palestina- Pasukan penjajah Zionis Israel menangkap murabithah Al-Aqsa, guru, dan jurutulis Al-Quds, Khadijah Khuwais. Para penjajah pasukan menangkap Khuwais saat melewati Gerbang Asbat. Dia lalu dibawa untuk diperiksa di penjara Israel “Al-Qishla”.
Pada Selasa (14/3), Khadijah Khuwais menyeru warga Al-Aqsa untuk memakmurkan dan meramaikan dan bersiaga Masjid Al-Aqsha. Seruan tersebut dimaksudkan untuk melindungi Al-Aqsa dan menghadang rencana penjajah Israel terhadap kiblat pertama umat Islam tersebut.
Khuwais menekankan, umat Islam bahkan tidak boleh mengosongkan Al-Aqsa, agar penajjah Zionis Israel tidak dapat memuluskan rencananya dan memanfaatkan kondisi di wilayah tersebut.
“Kita harus memakmurkan Al-Aqsha dan bersiaga di dalamnya dalam segala keadaan, tidak peduli betapa kerasnya itu, dan tidak peduli peristiwa apa pun yang kita lalui,” katanya. Setelah menyuarakan seruan tersebut, dia ditangkap pada Rabu.
Sejak 2011, Khuwais sering dideportasi dari Masjid Al-Aqsha, bulan demi bulan, total sekitar delapan tahun. Sejak awal bekerja di “Teras Ilmu” di dalam Masjid Al-Aqsha pada tahun 2014, Khuwais tidak pernah lolos dari pendeportasian berulang kali, yang berkisar mulai dari seminggu dan 15 hari hingga sebulan dan 6 bulan.
Dia juga ditangkap oleh zionis Israel lebih dari 30 kali, dilarang bepergian selama lebih dari 4 tahun, dan ditolak asuransi kesehatannya selama lebih dari 3 tahun, berdasarkan tuduhan yang tidak berdasar.
Otoritas penjajah Zionis Israel terus memburu mereka yang bersiaga di Masjid al-Aqsha baik laki-laki maupun wanita dengan menangkap dan mendeportasi mereka. Keputusan deportasi yang dikeluarkan pendudukan Zionis Israel bervariasi dari mulai seminggu hingga 6 bulan, dan dapat diperpanjang terus.