Spirit of Aqsa, Palestina – Mantan Jenderal Israel Defense Forces (IDF),Nitzan Alon, mengatakan, serangan udara Israel yang menghancurkan bangunan kantor media asing di Gaza adalah sebuah kesalahan.
Pada Mei 2021 lalu, pesawat tempur penjajah Israel menghancurkan Menara al-Jalaa yang menjadi kantor berbagai media, termasuk Al Jazeera dan Associated Press (AP).
Serangan itu terjadi di saat penjajah Israel dan kelompok Hamas Palestina saling serang selama 11 hari pada Mei 2021. Saat itu, tentara penjajah Israel mengatakan gedung itu digunakan oleh gerilyawan untuk mengganggu operasi sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.
Mantan kepala Operasi IDF, Nitzan Alon kemudian mengakui serangan penjajah Israel ke gedung media asing di Gaza itu adalah sebuah kesalahan.
“Tidak semua orang di IDF percaya ini, tetapi saya yakin bahwa ini adalah kesalahan,” kata Nitzan Alon, dikutip dari RT.com, Senin, 25 Oktober 2021.
“Merobohkan menara dengan kantor AP sama dengan ‘serangan teror hubungan masyarakat’ yang dilakukan sendiri dan tujuan bunuh diri,” ujarnya.
Serangan penjajah Israel di Gaza Palestina telah menghadapi kecaman dari dunia Internasional. Serangan IDF ke kantor media asing itu membuat anggota parlemen AS mengkritik Israel.
Saat itu, Senator AS Robert Menendez yang digambarkan oleh media sebagai salah satu anggota parlemen paling pro-Israel, – mengatakan dia sangat terganggu oleh laporan tindakan militer Israel yang mengakibatkan kematian warga sipil tak berdosa di Gaza.
Dia juga mengkritik penargetan Israel terhadap bangunan yang menampung outlet media internasional.
Senator AS itu kemudian meminta Israel untuk bertanggung jawab atas serangan di Gaza yang banyak menewaskan warga Palestina.
Baku tembak antara IDF dan Hamas pada Mei lalu menyebabkan lebih dari 254 warga Palestina di Gazasyahid termasuk 66 anak-anak.
Sementara, korban tewas dari konflik di pihak Israel mencapai 12 orang, termasuk dua anak-anak, yang tewas oleh roket yang datang dari Gaza.