Spirit of Aqsa, Palestina – Kementerian Kesehatan Palestina, Kamis (10/6), mengumumkan, tiga warga Palestina syahid setelah ditembak penjajah Israel di Kota Jenin. Mereka syahid setelah melawan kebrutalan penjajah Israel di kota tersebut.
Kemenkes mengatakan, para korban yang gugur syahid adalah Mulazim Adham Yaser Taufiq Aliwi (23), kapten Taisir Mahmud Utsman Isah (33) dari badan intelijen militer Palestina. Keduanya gugur tewas ketika menghadang pasukan Israel yang menggerebek kota Jenin.
Korban syahid ketiga adalah tawanan bebas Jamil Mahmoud Al Amuri dari kamp pengungsi Jenin, tegas Kemenkes Palestina.
Sementara itu, Mohammad Samir Munaizil (23) dari desa Mutillah, personel badan intelijen militer Palestina mengalami luka sehingga harus masuk ke ruang operasi di RS pemerintah Jenin.
Kepala Intelijen militer Palestina di Jenin, kolonel Talib Shalahat, dua korban yang gugur syahid karena ditembak saat kedua bertugas jaga malam. Sementara Munaizil dari desa Mutillah di Jenin luka parah.
Sumber medis di Jenin menegaskan, korban syahid Taisir Isah dari desa Shanur selatan Jenin dan Adham Aliwi dari desa Zawata di Jenin.
Jasad korban Adham Yasir diarak dari depan RS Khalil Sulaiman dan digelar aksi unjuk rasa sebelum dibawah ke tempat kelahirannya di Zawata. Massa murka turun ke jalan-jalan kota mengecam kejahatan Israel.
Setelah itu Palestina mengumumkan mogok kerja di kota Jenin di hari ini dan suasana berkabung.
Sumber lokal menyebutkan, gugurnya syahid Jamil Mahmoud Amuri akibat tembakan pasukan khusus Israel yang memburunya dekat kantor intelijen Palestina di jalan Nasirah di Jenin. Amuri adalah pejuang Brigade Al-Quds dan buron Israel selama beberapa bulan.
Israel mentargetkan dalam operasi itu Jamil Amuri dan Wasam Abu Zaid untuk ditangkap yang menjadi buron sejak awal tahun.
Pasukan Israel memburu keduanya dan terlibat baku tembak dekat kantor intelijen dan berakhir dengan gugurnya Amuri dan terluknya Abu Zaid.
Dalam baku tembak pertama, pasukan intelijen Palestina ikut terlibat masuk dan ikut menembaki sehingga terjadi baku tembak kedua dengan Israel dan dua orang personel intelijen Palestina syahid.