Spirit of Aqsa, Gaza – Sistem pertahanan rudal Iron Dome jadi andalan Israel dalam konflik besar-besaran dengan Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza, Palestina . Rezim Zionis membanggakan sistem itu, namun akhirnya kebobolan juga oleh rudal Sijeel Hamas yang menewaskan lima warga Israel di Ashkelon.

Beberapa media Zionis Israel menyalahkan kegagalan Iron Dome (Kubah Besi) atas tewasnya warga Israel. Channel 12 melaporkan sistem penangkis misil itu telah diperbaiki dan sekarang beroperasi penuh.

Sementara itu, Hamas mengeklaim rudal Sijeel barunya yang menerobos sistem pertahanan Iron Dome. Misil itu menghantam beberapa rumah di Ashkelon.

Polisi Israel mengatakan lebih dari 90 orang di Ashdod dan Ashkelon terluka terkena ledakan roket dan rudal. Salah satu bangunan yang rusak akibat serangan dari Gaza adalah sekolah, meskipun tidak ada kegiatan belajar mengajar pada saat penyerangan.

Jaringan pipa energi milik perusahaan Israel juga terkena hantaman roket asal Gaza pada Selasa malam karena sistem Iron Dome gagal mencegat proyektil. Seorang pejabat pemerintah dan seorang pejabat sektor energi Israel mengonfirmasi kegagalan sistem pertahanan tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (12/5/2021).

Video yang disiarkan oleh Channel 12 menunjukkan kobaran api yang membumbung dari apa yang tampak seperti tong bahan bakar besar di dekat kota Ashkelon di Mediterania Israel, selatan Tel Aviv.

Ketegangan di Al-Quds telah berkobar menjadi gangguan terburuk di kota itu sejak 2017 pada hari-hari sejak polisi anti-huru hara Israel bentrok dengan kerumunan besar warga Palestina pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Kerusuhan malam sejak saat itu di kompleks Al-Aqsa di Al-Quds Timur yang diduduki Zionis telah menyebabkan lebih dari 700 warga Palestina terluka, menarik seruan internasional untuk de-eskalasi dan kecaman keras dari seluruh dunia Muslim.

Hamas pada Senin memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Al-Quds Timur, di mana pengusiran paksa yang membayangi keluarga Palestina telah memicu protes yang marah.

Sirene meraung di seluruh Yerusalem tepat setelah pukul 15.00 sore kemarin. Orang-orang di kota tua, termasuk anggota Knesset (Parlemen), melarikan diri ke bungker untuk pertama kalinya sejak konflik Gaza 2014.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah “melewati garis merah” dengan menargetkan Yerusalem dan bersumpah bahwa negara Yahudi itu akan “menanggapi dengan kekerasan.”

Sebaliknya, Brigade Izzudin Al-Qassam menjawab, “Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda meningkatkan eskalasi, kami akan meningkatkannya.

“Beberapa properti di Israel telah rusak oleh roket dan misil, termasuk sebuah apartemen di selatan kota Ashkelon, dan sebuah rumah di Beit Nekofa, sebelah barat pusat kota Yerusalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here