Spirit of Aqsa, Palestina – Polisi Israel menggerebek acara Hari Perempuan Internasional 8 Maret di kota At-Tur, Al-Quds Timur yang diduduki zionis Israel, dan menahan dua perempuan Palestina yang memakai pakaian tradisional Palestina dalam acara tersebut.
Rekaman video penggerebekan yang viral di Twitter. Dikutip dari Middle East Eye, salah seorang perempuan yang mengenakan pakaian bersulam tradisional Palestina berkata, “Apakah kami bahkan tidak diizinkan mengenakan pakaian Palestina?”.
Akun Twitter jurnalis Israel bernama Sami Abed Alhamid mengunggah video tersebut pada Senin.
Sabreen al-Syad, salah satu penyelenggara acara, mengatakan kepada Falasteen Online sebuah unit di tentara Israel telah menangkap direktur Pusat Wanita At-Tur, Ikhlas al-Syad, dan perancang busana Manal Abu Spaitan saat penggerebekan peserta di acara budaya yang merayakan pencapaian para perempuan, Palestine Chronicle melaporkan.
Media Palestina melaporkan acara tersebut diselenggarakan bersama oleh Olive Mountain Club dan At-Tur Women Center. Selain perusakan dan penangkapan, tentara Israel dilaporkan menyita barang-barang berharga, termasuk thobes perempuan (pakaian tradisional bersulam). Tidak jelas kenapa aparat Israel membubarkan dan menangkap peserta acara Hari Perempuan Sedunia itu.
“Menurut organisasi hak asasi manusia, pendudukan Israel saat ini memenjarakan 35 perempuan, termasuk 11 dari daerah Yerusalem. Mereka termasuk Shruq Dwiat yang sudah divonis 16 tahun penjara,” lapor Falasteen Online.
Surat kabar Palestine Chronicle juga melaporkan pada hari Senin bahwa di antara tahanan perempuan, 11 di antaranya merupakan ibu.
Selain itu, lima dari perempuan Palestina yang dipenjara membutuhkan perhatian medis karena mereka terluka selama penangkapan dengan kekerasan oleh polisi Israel. (Tempo)