Warda Abu Jarad, 51 tahun, kehilangan penglihatan ketika rumahnya dibom oleh militer Israel, serpihan reruntuhan menghantam matanya. “Asap dari bom itu membuat saya benar-benar buta,” kenangnya kepada Al Jazeera. Kini, meski buta, Warda membuka toko roti untuk menghidupi keluarganya dan mempertahankan secercah harapan di tengah kehancuran Gaza.

Sejak perang genosida Israel di Gaza dimulai Oktober 2023, lebih dari 170.698 warga Palestina terluka, termasuk Warda. Tinggal di tenda di Deir el-Balah, Gaza tengah, Warda masih menyesuaikan diri dengan kondisi buta total, selalu membutuhkan bantuan untuk berpindah tempat. “Bahkan di dalam tenda, saya menunggu seseorang menuntun saya. Pernah saya jatuh karena menabrak, sekarang saya merasakan tanah dengan kaki untuk tahu apa yang ada di depan,” ujarnya.

Dukungan terbesar datang dari putrinya. Meski kehilangan penglihatan menjadi cobaan berat, Warda menegaskan bahwa harapan dan keberanian menjadi penguatnya. “Yang paling berharga dalam hidup adalah penglihatan. Setiap kali saya berjuang meraih sesuatu, saya menangis,” kata Warda.

Namun ia menolak menyerah. Di tengah reruntuhan, serangan Israel yang terus berlanjut, bantuan yang terbatas, dan duka yang mendalam, Warda memutuskan untuk membangun hidup kembali. Ia membuka toko roti, membuat ma’amoul (kue isi mentega) dan roti, untuk memastikan keluarganya tetap bertahan. “Saya harus terus berjuang karena situasinya sangat sulit di sini,” ujarnya.

Sejak gencatan senjata berlaku 10 Oktober, kehidupan di Gaza sedikit membaik, namun PBB dan lembaga kemanusiaan memperingatkan bantuan yang masuk masih sangat terbatas. Israel mengklaim membolehkan 600 truk bantuan setiap hari, sementara Hamas menyebut jumlah sebenarnya hanya sekitar 150 truk. Baru-baru ini, Israel membuka kembali perbatasan Zikim ke Gaza utara, yang menurut OCHA PBB penting agar bantuan segera sampai ke warga.

“Yang saya inginkan dalam hidup adalah penglihatan saya kembali, dan melihat putri saya mengenakan gaun pengantin di hari pernikahannya. Itulah doa terbesar saya kepada Tuhan,” ungkap Warda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here