Koran Prancis Libération menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza, hampir sebulan setelah gencatan senjata, yang meski menunjukkan sedikit perbaikan, masih terhambat oleh pembatasan Israel. Akses ke pangan, layanan kesehatan, dan tempat tinggal masih jauh dari terpenuhi.
Menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, “Olahannya meningkat, bantuan kemanusiaan melimpah, tapi kita masih jauh dari memenuhi kebutuhan mendesak untuk mengakhiri kelaparan dan menyediakan standar hidup minimal bagi penduduk Gaza.”
Bantuan makanan harian kini mencapai lebih dari satu juta porsi, didukung program Pangan Dunia dan dapur pusat, sehingga total mencapai sekitar 1,2 juta porsi per hari. Namun, 10% anak-anak Gaza masih mengalami malnutrisi parah, dan bahan pangan segar tetap langka.
Kesehatan dan Risiko Musim Dingin
Lebih dari 16 ribu pasien membutuhkan perawatan darurat yang tidak tersedia di dalam Gaza akibat kehancuran rumah sakit dan kekurangan obat. Beberapa pasien berhasil dievakuasi ke luar, dan WHO perlahan membuka kembali beberapa fasilitas, termasuk pusat cuci darah di Khan Yunis.
UNICEF dan PBB meluncurkan kampanye vaksinasi besar untuk 44 ribu anak terhadap penyakit menular seperti campak, polio, dan batuk rejan, yang dianggap sebagai “kewajiban moral” demi menyelamatkan generasi yang selamat dari perang.
Di bidang pendidikan, UNRWA membuka kembali 301 ruang belajar sementara, menampung 154 ribu siswa, sekitar seperempat anak usia sekolah, meski 92% sekolah rusak atau hancur dan sekitar 800 guru tewas. Masuknya perlengkapan sekolah tetap dibatasi Israel dengan dalih “tidak penting.”
Tempat Tinggal Masih Mendesak
Di sektor perumahan, hanya 5.420 tenda dari 190 ribu yang dianggap diperlukan oleh PBB telah masuk Gaza. Pembatasan Israel pada pengiriman bahan bangunan dan perlengkapan penting bisa menimbulkan bencana kemanusiaan menjelang musim hujan dan dingin.
Data menunjukkan, jumlah truk bantuan yang diizinkan Israel masuk tidak lebih dari sepertiga dari kesepakatan awal, dan sebagian besar melewati jalur sempit dan berisiko, memperlambat distribusi, terutama ke utara Gaza.
Kontroversi Politik Bantuan
Muncul kekhawatiran bahwa Israel dan Amerika Serikat berupaya merekonstruksi sistem bantuan dengan memberi prioritas pada organisasi Amerika dekat pemerintah, seperti Samaritan’s Purse, yang dapat menjadi instrumen pengaruh Washington di sektor kemanusiaan Gaza.
Seorang pejabat bantuan menegaskan, “Waktu menekan kita. Ada kemajuan, tapi kita masih jauh dari memastikan kehidupan layak bagi warga Gaza.”
Meskipun pasokan pangan dan layanan kesehatan meningkat relatif, Gaza tetap berada di ambang krisis kemanusiaan musim dingin yang baru.
Sumber: Libération










