Pasukan pendudukan Israel kembali menyerbu kamp Al-Am’ari di Kota Al-Bireh dekat Ramallah, disertai tembakan dan bentrokan, serta penyebaran selebaran berisi ancaman terhadap warga Palestina.
Di Nablus, pasukan khusus menembus Kamp Balata, menyerbu rumah-rumah dan kompleks perdagangan, serta menangkap sejumlah warga sebelum menurunkan pasukan tambahan. Serangan serupa juga terjadi di Dura selatan Hebron, dengan penghancuran garasi kendaraan, dan di Izna barat Hebron, disertai serangan fisik terhadap penduduk.
Di Qalqilya, rumah warga dijadikan barak militer untuk keperluan penyelidikan, sementara di Bethlehem, pasukan menduduki area bioskop dan menyerbu rumah warga.
Bentrokan dan Kekerasan oleh Pemukim
Di utara Tepi Barat, bentrokan meletus di Qabatiya selatan Jenin, ketika pasukan Israel menembaki pemuda Palestina yang menolak invasi. Selain itu, desa Silwad, Na’lin, dan Deir Jarir di sekitar Ramallah juga menjadi sasaran penggeledahan dan serangan.
Pemukim Israel juga melakukan serangan langsung. Beberapa menabrakkan batu ke kendaraan warga Palestina di dekat Tekoa, selatan Bethlehem, sementara organisasi HAM Al-Bidr melaporkan pembentukan pos pemukiman baru di barat desa Bardala, Lembah Yordan Utara, hanya satu kilometer dari rumah warga setempat, di atas tanah yang dimiliki secara sah oleh penduduk dengan dokumen resmi.
Kekerasan ini merupakan bagian dari eskalasi sistematis di Tepi Barat yang selama dua tahun terakhir telah menewaskan setidaknya 1.065 warga Palestina, melukai sekitar 10.000 lainnya, dan menahan lebih dari 20.000 orang, termasuk 1.600 anak-anak.
Sumber: Al Jazeera










