Israel mengonfirmasi pada Senin (3/11) bahwa salah satu dari tiga jenazah tentara yang dikembalikan oleh Brigade Al-Qassam adalah Kolonel Asaf Hamami, komandan brigade selatan Divisi Gaza dan perwira tertinggi Israel yang pernah ditawan kelompok perlawanan Palestina.

Dalam pernyataan terpisah, Kantor Perdana Menteri dan militer Israel juga mengidentifikasi dua jenazah lainnya sebagai Kapten Omer Nawatreh dan Sersan Mayor Oz Daniel. Media Israel melaporkan bahwa masih ada delapan jenazah tentara yang belum dikembalikan dari Gaza.

Al-Qassam sebelumnya menyebut telah menawan Hamami dalam Operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023. Saat itu, kelompok perlawanan menyatakan sang perwira terluka ketika ditangkap, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal nasibnya.

Sejumlah media di Israel menulis bahwa penangkapan Hamami menjadi peristiwa langka, bahkan disebut yang tertinggi dalam sejarah perlawanan Palestina. Beberapa laporan juga mengungkap bahwa para pejuang Hamas secara khusus memburu Hamami selama serangan 7 Oktober.

Brigade Al-Qassam kemudian menyatakan bahwa Divisi Gaza milik tentara Israel “runtuh sepenuhnya” dalam pertempuran hari itu, menggambarkan kekacauan besar di jajaran militer Tel Aviv.

Kini, gencatan senjata masih berlaku di Gaza berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada 9 Oktober lalu di Sharm El-Sheikh, Mesir, dengan mediasi Qatar, Mesir, Turki, dan Amerika Serikat. Namun, situasi di lapangan jauh dari tenang.

Israel tetap melancarkan serangan udara dan tembakan artileri hampir setiap hari, sambil memperketat pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan dan terus menutup Perlintasan Rafah—urat nadi penghubung Gaza dengan dunia luar.

Sementara itu, perlawanan Palestina memperingatkan bahwa setiap tindakan militer baru dari Israel dapat menghambat proses pencarian dan penggalian, yang dibutuhkan untuk mengembalikan sisa jenazah tentaranya sendiri.

Sumber: Al Jazeera, Media Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here