Otoritas pendudukan Israel kembali mengesahkan pembangunan sekitar 1.300 unit permukiman baru di kompleks ilegal Gush Etzion, wilayah selatan Al-Quds. Keputusan ini disiarkan oleh Channel 14 Israel, menandai babak baru dalam ekspansi permukiman yang kian agresif di Al-Quds dan Tepi Barat.

Dalam waktu bersamaan, Pemerintah Provinsi Al-Quds melaporkan bahwa 30 surat perintah pembongkaran dan penghentian pembangunan dikirim ke warga Palestina di Al-‘Isawiyah dan Desa Az-Za’im, wilayah timur kota yang diduduki.

Langkah tersebut berlangsung di tengah gelombang serangan oleh kelompok pemukim Israel di berbagai wilayah Tepi Barat. Di Deir Nidham, utara Ramallah, sekelompok pemukim menyerang kendaraan milik warga Palestina. Di daerah Sahl Turmus Ayya, para pemukim lain membakar lahan pertanian yang ditumbuhi puluhan pohon zaitun berusia puluhan tahun.

Menurut laporan jurnalis Al Jazeera di lokasi, pasukan Israel menghalangi tim pertahanan sipil Palestina memadamkan api, hingga kebakaran meluas dan melahap area yang lebih luas.

Di bagian utara Tepi Barat, insiden serupa terjadi di Desa Qaryut, selatan Nablus. Para pemukim dilaporkan menebang dan merusak puluhan pohon zaitun, serta menjarah hasil panen warga di sekitar Beit Lahm, semuanya dilakukan di bawah perlindungan tentara Israel.

Yusuf Shadiq al-Hajj Muhammad, pejabat Dewan Lokal Qaryut, menyebut para petani menemukan ratusan pohon zaitun mereka telah dicabut setelah mendapat izin resmi untuk mengakses lahan. Ia menduga perusakan itu dilakukan beberapa minggu sebelumnya oleh kelompok pemukim yang beroperasi di sekitar permukiman ilegal Eli.

Data dari Otoritas Anti-Dinding dan Permukiman Palestina mencatat sedikitnya 259 pelanggaran terhadap pemetik zaitun sejak awal Oktober, di antaranya 218 dilakukan langsung oleh pemukim Israel. Kekerasan itu meliputi penyerangan fisik, sabotase alat pertanian, pelarangan akses ke lahan, hingga penembakan.

Gelombang kekerasan di Tepi Barat ini menjadi cerminan meluasnya pola impunitas dan ekspansi kolonial Israel, bersamaan dengan perang yang telah menghancurkan Gaza selama dua tahun terakhir, perang yang menyebabkan ribuan warga sipil Palestina syahid dan meninggalkan jejak kehancuran yang dalam pada infrastruktur dan kehidupan masyarakat.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here