Serangan darat dan operasi penangkapan oleh militer Israel kembali meningkat di Tepi Barat pada Jumat dini hari (17/10). Sejumlah kota diserang, rumah warga digeledah, dan penculikan massal dilaporkan terjadi bersamaan dengan aksi penembakan terhadap dua pemuda Palestina di dekat Jenin dan wilayah utara Al-Quds.
Palang Merah Palestina melaporkan seorang remaja ditembak pasukan Israel di Kafr Aqab, wilayah utara Al-Quds. Dalam waktu hampir bersamaan, media lokal Palestina mendokumentasikan penembakan terhadap seorang pemuda di Kota Qabatiya, barat daya Jenin.
Operasi militer Israel juga meluas ke berbagai wilayah lain:
- Hebron (Khalil): Pasukan Israel menyerbu kota as-Syiukh dan Sa’ir, melakukan penggeledahan di sejumlah rumah.
- Tulkarm: Militer Israel menyerbu Azzabat al-Tayah dan menangkap seorang pemuda.
- Nablus: Pasukan Israel masuk dari Pos Militer al-Murabba’ah dan melakukan penggerebekan.
- Ramallah: Sumber Al Jazeera melaporkan tentara Israel menggerebek Deir Ghassaneh dan mengobrak-abrik rumah Yusuf Dawoud, seorang mantan tahanan Palestina yang pernah diusir Israel.
Penculikan Massal dan Teror terhadap Warga
Menurut Klub Tahanan Palestina, sejak Rabu malam hingga Kamis, sedikitnya 35 warga Palestina diculik di Tepi Barat, termasuk Al-Quds. Di antara yang ditahan adalah Murad Shtayyeh, Direktur Otoritas Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman Israel. Ia ditangkap setelah rumahnya di Kafr Qaddum, timur Qalqilya, digerebek; Shtayyeh sempat diinterogasi di lapangan sebelum kemudian dibebaskan.
Dalam sejumlah operasi, rumah-rumah warga diubah menjadi pos militer Israel sementara. Foto-foto yang beredar di media lokal memperlihatkan kerusakan besar di dalam rumah penduduk akibat penggeledahan brutal tentara Israel.
Saksi mata kepada Anadolu Agency menyebut:
- 9 warga diculik dari Alar dan Sida di utara Tulkarm
- 2 warga diculik dari Nablus
- 5 warga ditangkap dari Jenin
- 2 warga dari Bethlehem
- 2 warga, termasuk seorang anak, dari Hebron
Kekerasan Pemukim Yahudi ke Warga Meningkat
Lonjakan kekerasan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya serangan pemukim Israel terhadap petani Palestina yang mulai memasuki musim panen zaitun, sumber ekonomi utama ribuan keluarga di Tepi Barat.
Data resmi Palestina mencatat:
- 7.154 serangan pemukim Israel terjadi dalam dua tahun terakhir
- 33 warga Palestina gugur akibat serangan pemukim
- 33 komunitas Badui diusir secara paksa
Seiring perang Israel di Gaza, kekerasan di Tepi Barat terus meningkat. Sejak Oktober 2023:
- Sedikitnya 1.052 warga Palestina dibunuh di Tepi Barat oleh tentara dan pemukim Israel
- 10.300 lainnya terluka
- Lebih dari 20.000 orang ditangkap, termasuk 1.600 anak