Sejumlah media Israel memicu kehebohan dengan klaim bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan resmi ke Tel Aviv pada Selasa (14/10). Namun, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri langsung menepis pemberitaan tersebut sebagai tidak benar.
Times of Israel menjadi media pertama yang memuat klaim itu. Mereka menyebut kunjungan Prabowo akan menjadi yang pertama dalam sejarah hubungan Indonesia, Israel yang memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
“Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan tiba di Israel besok, menandai kunjungan pertama kepala negara dari Jakarta ke Israel,” tulis Times of Israel mengutip sumber anonim yang disebut “mengetahui rincian tersebut”.
Media itu juga menyinggung ucapan “Shalom” yang dilontarkan Prabowo pada akhir pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York bulan lalu, seakan mengaitkannya dengan perubahan arah diplomasi Indonesia.
Kabar serupa turut diberitakan Ynetnews, media Israel lainnya, yang mengklaim:
“Sejumlah persiapan sedang dilakukan untuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Israel besok atau Rabu.”
Kemlu RI Tegas Membantah
Kementerian Luar Negeri RI dengan cepat merespons isu tersebut. Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Hartyo Harkomoyo memastikan kabar yang beredar tidak sesuai fakta.
“Tidak ada rencana sebagaimana diberitakan tersebut,” tegas Hartyo saat dikonfirmasi.
Indonesia selama ini konsisten menegaskan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama negara tersebut masih melakukan penjajahan atas Palestina. Pemerintah Indonesia juga berulang kali menegaskan komitmennya dalam membela kemerdekaan Palestina sesuai amanat konstitusi.
Pemberitaan sepihak media Israel ini memunculkan dugaan kuat adanya upaya propaganda dan manuver opini publik internasional terkait dinamika politik dan diplomasi di kawasan Timur Tengah. Namun hingga kini, belum diketahui tujuan di balik klaim kontroversial tersebut.