Aktivis kemanusiaan Indonesia, Muhammad Husein, menyerukan agar pemerintah Indonesia (khususnya Presiden Prabowo Subianto) memberikan perlindungan diplomatik bagi peserta Global Sumud Flotilla.
Husein mengingatkan, Israel kini secara gencar melabeli para aktivis sebagai “teroris”, sebuah narasi berbahaya yang dikhawatirkan digunakan untuk membenarkan serangan terhadap kapal-kapal kemanusiaan yang sedang menuju Gaza.
Melaporkan langsung dari atas kapal Summer Time, yang baru saja meninggalkan pelabuhan di Pulau Kreta, Yunani, usai mengisi bahan bakar dan logistik.
“Saya selalu ingatkan pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan pernyataan tegas, sebagai bentuk perlindungan bagi WNI yang ikut dalam rombongan Global Sumud Flotilla ini,” ujar Husein melalui siaran video.
Ia menambahkan, propaganda yang digaungkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hanya bisa dipatahkan jika para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo, tampil dengan sikap tegas untuk menjamin keselamatan ratusan peserta misi dari 47 negara.
“Partisipasi WNI di misi ini bukan sekadar solidaritas,” tegas Husein, “tapi bagian dari amanat konstitusi bangsa untuk menghapuskan penjajahan dari muka bumi.”
Terus Bergerak Menuju Gaza
Kapal Summer Time yang ditumpangi Husein adalah kapal observer berkecepatan tinggi, ditugaskan menyusul rombongan utama Armada Sumud Flotilla yang kini sudah berada di perairan internasional.
“Insyaallah, dalam 10 jam ke depan kita sudah bisa bergabung dengan rombongan utama di tengah laut,” lapornya.
Dengan penuh harap, Husein kembali meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar misi bersejarah ini berhasil: mendobrak blokade ilegal Israel, membuka jalur kemanusiaan, dan menyalurkan bantuan hidup bagi rakyat Palestina di Gaza.