Spirit of Aqsa, Palestina – Otoritas pendudukan penjajah Israel memberitahukan ancaman pembongkaran terhadap 11 toko warga Palestina di desa Anin, sebelah barat Jenin, wilayah utara Tepi Barat. Langkah itu menunjukkan ambisi Israel kian menguat ingin mencaplok Tepi Barat.
Ketua Dewan Desa Anin, Baher Yassin, menyatakan, otoritas pendudukan penjajah Israel telah menyampaikan surat ancaman pembongkaran terhadap 11 toko milik warga Palestina empat bersaudara yaitu Radhi, Mahmoud, dan Muhammad Yahya Khaddour, serta saudara 8 bersaudara yaitu Asaid, Yazid, Walid Yusef Issa, Ismail Khalil Yassin, Asim Dawas Issa, dan dua bersaudara Hakam dan Ashraf Ashraf Hussein. Pihak penjajah Israel memberi waktu sepekan untuk melaksanakan keputusan pembongkaran tersebut.
Desa Anin terletak di sebelah barat kota Jenin, 17 km dari kota. Di sebelah utara berbatasan dengan Umm al-Fahm dan desa al-Taybeh. Di selatan berbatasan dengan al-Arqa dan al-Hashemiyah. Di sebelah timur berbatasan dengan Silat al-Harithiya dan Tanak. Di barat berbatasan dengan Umm al-Rayhan dan Yabud.
Pembangunan Tembok Apartheid yang didirikan oleh pendudukan penjajah Israel pada tahun 2003 telah menyebabkan pemisahan desa tersebut dari kota Umm al-Fahm, yang berdampak negatif terhadap perekonomian desa, yang merupakan perlintasan utama bagi penduduk desa-desa yang berdekatan dengan Umm al-Fahm, dan hal itu bisa menyebabkan bergeliatnya situasi ekonomi desa.
Tembok Apartheid Israel ini juga menyebabkan penyitaan banyak lahan pertanian yang subur dan ladang zaitun paling produktif. Sehingga tidak ada area padang rumput alami yang tersisa untuk para pemelihara ternak, yang menyebabkan penurunan jumlah ternak dan lembu sampai ke kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Efek tembok tidak berhenti pada di situ saja, karena tembok rasial tersebut telah menyebabkan para petani tidak bisa mengakses tanah mereka kecuali dengan izin khusus yang biasanya hanya diberikan oleh penjajah Israel kepada mereka yang tidak dapat mengerjakan tanah. Ketidakmampuan para petani merawat lahan mereka telah menyebabkan produksi turun hingga hampir nol.