Asosiasi Palestinian Medical Relief Society (PMRS) pada Rabu (24/9) mengumumkan bahwa semua kantornya di Gaza resmi keluar dari layanan setelah kembali menjadi target serangan Israel.

Dalam pernyataannya, PMRS menyebut markasnya di Tel al-Hawa, Gaza selatan, dihantam serangan Israel, hanya dua hari setelah kantor lainnya di Hayy al-Daraj, Gaza timur juga dihancurkan. “Dengan kehancuran ini, seluruh pusat Medical Relief di Jalur Gaza sudah tak lagi berfungsi akibat serangan berulang pasukan pendudukan,” tegas asosiasi tersebut.

PMRS menilai serangan ini merupakan bagian dari “genosida medis dan kesehatan” yang disengaja Israel untuk melumpuhkan seluruh fasilitas pelayanan masyarakat, dengan tujuan meniadakan sisa-sisa kehidupan, daya tahan, dan keberlangsungan warga Gaza.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa serangan berulang terhadap fasilitas medis adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa yang menjamin perlindungan bagi tenaga medis dan infrastruktur kesehatan.

Asosiasi tersebut menambahkan bahwa markas kesehatan mereka sudah dikepung tentara Israel selama beberapa hari sebelum akhirnya dibombardir bersama bangunan sekitar. Padahal, gedung berlantai lima itu merupakan pusat penting yang menampung:

Satu-satunya fasilitas di Gaza untuk menangani penyakit kronis dan darurat,

Laboratorium genetik modern,

Departemen khusus bagi penyandang disabilitas,

serta unit administrasi.

Bangunan itu sendiri sempat terkena serangan pada Desember 2023, lalu dijarah isi di dalamnya, sebelum berhasil dipulihkan pada Februari 2025 agar bisa kembali memberikan layanan kesehatan.

Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, hampir seluruh rumah sakit dan fasilitas medis menjadi target serangan. Akibatnya, sebagian besar sudah lumpuh total atau parsial. Serangan ini juga mengakibatkan syahidnya pasien dan tenaga medis, serta penangkapan sejumlah dokter dan perawat.

Israel juga menutup semua perlintasan ke Gaza sejak 2 Maret lalu, melarang masuknya obat-obatan, peralatan medis, dan makanan.

Hingga kini, genosida Israel di Gaza telah menewaskan 65.419 warga Palestina dan melukai 167.160 orang lainnya, mayoritas perempuan dan anak-anak. Kelaparan yang dipicu blokade juga menewaskan 442 warga, termasuk 147 anak-anak.

Sumber: Al Jazeera + Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here