Meski Washington mengecam serangan Israel ke Doha dan berjanji tidak akan terulang, para analis menilai pemerintahan Donald Trump tetap ingin mengakhiri perang di Gaza dengan dua cara: lewat kekuatan militer atau dengan syarat-syarat yang ditentukan Israel.

Sabtu lalu, Perdana Menteri Qatar sekaligus Menlu, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, bertemu dengan Trump dan Menlu AS Marco Rubio di Washington. Pertemuan itu (yang juga dihadiri utusan kawasan, Stephen Witkoff) dibingkai sebagai positif dan membahas “langkah ke depan.” Namun, substansi diskusi tetap berkutat pada bagaimana perang diselesaikan, bukan bagaimana mencegah eskalasi.

Menurut pengamat politik Israel Dr. Muhannad Mustafa, kunjungan Rubio ke Tel Aviv lebih untuk meneguhkan dukungan pada Netanyahu, bukan memberi tekanan. Bahkan Rubio mengancam negara-negara yang ingin mengakui Palestina, dengan dalih hal itu dapat memicu Israel mencaplok Tepi Barat.

Di sisi lain, ancaman Netanyahu memburu pimpinan Hamas di manapun mereka berada membuat jalur diplomasi kian rapuh. “Bagaimana mungkin ada negosiasi jika para mediator sendiri diburu untuk dibunuh?” tanya Dr. Liqaa Makki dari Al Jazeera Centre for Studies. Ia menilai, Amerika lebih fokus pada pembebasan tawanan Israel ketimbang gencatan senjata yang menyeluruh.

Trump sendiri, menurut James Robbins dari American Foreign Policy Center, melihat solusi militer (yakni pendudukan penuh Gaza) lebih efektif ketimbang diplomasi. Robbins menegaskan, AS tidak menganggap delegasi Hamas sebagai mitra negosiasi sah, melainkan “kelompok teroris” yang tak berhak mendapat imunitas.

Artinya, sekalipun ada pembicaraan ulang, syaratnya tetap sama: Hamas harus menyerah dan hengkang dari Gaza. Posisi yang secara prinsip tidak berbeda dengan Israel.

Dalam kondisi ini, kepercayaan terhadap jaminan AS semakin menipis. Serangan ke Qatar telah menyingkap bahwa Washington dan Tel Aviv sejalan dalam tujuan, hanya berbeda soal cara. Maka, seperti dikatakan Makki, yang tersisa bagi rakyat Palestina hanyalah pilihan bertahan, melanjutkan perlawanan hingga akhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here