Pemimpin Hamas, Fawzi Barhoum, pada Kamis menyampaikan belasungkawa atas para Syuhada akibat agresi Israel terhadap Qatar. Dalam pernyataan videonya, Barhoum menegaskan bahwa pengeboman di Doha bukan hanya serangan terhadap Qatar, melainkan deklarasi perang terhadap seluruh bangsa Arab.

Ia menyerukan para pemimpin Arab dan Muslim untuk segera mengambil langkah tegas menghadapi “arogansi Zionis.” Menurutnya, serangan itu bukan sekadar menyasar delegasi Hamas, tetapi menghantam jalur negosiasi secara keseluruhan, mengancam peran mediator di Qatar dan Mesir, sekaligus menempatkan keamanan kawasan dan dunia dalam bahaya.

“Kejahatan rezim Zionis tidak akan mengubah prinsip dan tuntutan kami yang jelas: penghentian agresi. Ancaman membunuh para pemimpin Hamas juga tak akan mematahkan tekad dan perlawanan kami,” tegas Barhoum.

Ia menambahkan, Hamas berdiri sepenuhnya bersama Qatar—emir, pemerintah, dan rakyatnya—seraya menghargai dukungan internasional yang menolak agresi terhadap Doha.

Barhoum menyebut upaya gagal membunuh delegasi Hamas di Doha sebagai “pencarian ilusi kemenangan” oleh Israel, sekaligus bukti bahwa Benjamin Netanyahu dan pemerintahnya bertanggung jawab penuh atas runtuhnya proses negosiasi.

“Darah para pemimpin Hamas tidak lebih berharga dari darah anak-anak Gaza, Al-Quds, dan Tepi Barat. Rakyat kami yang gagah bersama perlawanan yang heroik sedang menulis babak baru keteguhan dan pengorbanan menghadapi agresi brutal Zionis,” ungkapnya.

Barhoum juga menuding Amerika Serikat sebagai mitra penuh dalam kejahatan ini, karena terus memberikan perlindungan dan dukungan tanpa henti kepada Israel dalam menindas rakyat Palestina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here