Gelombang protes internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya merebak di berbagai belahan dunia pada Minggu, menuntut diakhirinya genosida Israel di Gaza. Dari Eropa hingga Asia, Afrika, dan Australia, jutaan suara bergema serentak menyuarakan kemarahan terhadap perang yang sejak Oktober 2023 telah menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina.

Eropa: Tekanan terhadap Pemerintah

Di Kopenhagen, Denmark, massa mendesak pemerintah mereka menekan Israel dengan sanksi nyata, menuding adanya keterlibatan tak langsung dalam kejahatan yang berlangsung di Gaza. Sementara itu, Malmö, Swedia, menjadi panggung solidaritas yang menuntut penghentian perang dan blokade. Para demonstran menegaskan bahwa Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas “kejahatan yang terus dilakukan terhadap rakyat Gaza.”

Di Thessaloniki, Yunani, ratusan orang (termasuk buruh, mahasiswa, dan akademisi) turun ke jalan, membawa spanduk bertuliskan “Hentikan genosida” dan “Kebebasan untuk Palestina.” Simbol protes yang kuat muncul ketika massa meletakkan replika jasad anak-anak di depan konsulat AS, sebagai pengingat atas pembunuhan anak-anak Palestina dengan dukungan senjata Amerika.

Asia Tenggara: Solidaritas Meluas

Di Kuala Lumpur, Malaysia, ribuan orang mengikuti “March of Archipelago Resilience for Gaza,” bagian dari gelombang aksi regional. Sedangkan di Bandung, Indonesia, massa besar menuntut diakhirinya blokade, mengingatkan media internasional untuk tidak bungkam, dan menyerukan solidaritas khusus bagi jurnalis di Gaza yang menjadi target serangan.

Afrika: Suara dari Senegal

Di Dakar, Senegal, warga juga turun ke jalan menuntut masuknya bantuan kemanusiaan dan mengecam praktik “apartheid dan genosida” Israel di Gaza.

Australia: Protes Terbesar dalam Sejarah Negeri Kanguru

Puncak gelombang solidaritas terjadi di Australia, dengan aksi-aksi yang disebut sebagai demonstrasi terbesar dalam beberapa dekade. Di Melbourne, lautan manusia berarak dari State Library menuju parlemen, membawa bendera Palestina, poster bertuliskan “Jurnalisme bukan kejahatan,” dan seruan keras agar pemerintah mengusir duta besar Israel serta menghentikan perdagangan senjata.

Protes serupa meluas ke Sydney, Perth, Adelaide, Brisbane, dan Canberra. Media nasional ABC News menyebutnya sebagai “salah satu aksi solidaritas terbesar sepanjang sejarah Australia,” di mana tuntutan utama adalah penghentian hubungan militer dengan Israel serta penerapan sanksi ekonomi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here