Spirit of Aqsa, Palestina – Para petinggi organisasi Yahudi ‘Persatuan Organisasi Temple Mount’ meminta massa ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa pada 10-18 Desember 2020. Mereka ingin merayakan ‘musim dingin Yahudi’ dan perayaan hari raya Yahudi ‘Hanukkah’ di tempat suci umat Islam itu.
Kelompok tersebut meminta orang Yahudi terlibat dalam perayaan tersebut. Mereka diminta menyalakan lilin dan menari-menari di pada malam hari di Al-Ghazali di seberang Gerbang Singa, menyalakan lilin di Gerbang Damaskus, dan gambar dikirim ke dinding di Gerbang Hebron, dan di sepanjang gerbang dan dinding Bab Al-Sahira dan Sultan Suleiman di Jalan Megah.
Melansir Eramuslim, hari Hanukkah biasa disebut juga dengan festival Kenisah atau yang berarti Penahbisan Bait Tuhan (kuil Sulaiman). Ini merupakan salah satu hari raya bagi bangsa Yahudi yang akan di selenggarakan di kota Al Quds (Yerusalem) pada setiap tanggal 25 Kislew (sekitar akhir bulan Desember) selama 8 hari lamanya.
Perayaan ini dirayakan biasanya bersamaan dengan masa adven (hari Minggu terdekat sebelum bulan November sampai 24 Desember) bagi umat Kristiani atau bahkan dengan hari raya Natal, sehingga terkadang disebut sebagai ‘Natal Yahudi’.
Dalam sejarahnya festival ini diadakan sebagai Yudas Makabe yang menyucikan dan membangun kembali Kenisah (Kuil Sulaiman) yang sudah dirusak oleh orang-orang bukan-Yahudi, termasuk orang Yunani dari dinasti Antiokhus.
Dalam perayaan ini, umat Yahudi berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.
Pada festival peryaan ini bangsa Yahudi akan menyediakan Menorah di rumah-rumah maupun di Sinagog. Menorah merupakan lilin dengan jumlah delapan lengan (4 di sisi kiri dan 4 disi kanan) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini, dan akan ditaruh di tempat yang bisa dilihat oleh orang-orang .