Analis politik Ibrahim Al-Madhoun menilai, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bukan sekadar politisi biasa, melainkan figur ideologis yang menggunakan agama untuk mendorong proyek ekspansi melampaui Palestina bersejarah. Targetnya mencakup Lebanon, Suriah, Yordania, hingga Mesir, dengan fokus khusus pada wilayah Sinai.

Dalam keterangannya kepada Al Jazeera Net, Al-Madhoun menyebut Netanyahu terdorong ambisi menjadikan Israel kekuatan dominan di Timur Tengah, dengan obsesi mengubah peta kawasan dan meninggalkan “jejak sejarah” yang menempatkannya di jajaran tokoh besar dalam narasi Zionis.

Ia memperingatkan bahwa ucapan Netanyahu adalah sinyal bahaya bagi negara-negara di garis depan konflik, khususnya Mesir. Menurutnya, Gaza dan perlawatannya adalah benteng pertama pertahanan keamanan nasional Mesir. Jika Israel gagal menuntaskan perang di Gaza, kemungkinan mereka akan memperluas operasi ke Sinai.

Penggunaan istilah “sejarah” dan “spiritualitas” oleh Netanyahu, kata Al-Madhoun, bertujuan membakar semangat publik Israel untuk sebuah “perang eksistensial” sekaligus mengirim pesan ancaman terselubung: bahwa ia ingin menggambar ulang batas wilayah dengan mengorbankan negara-negara Arab.

Al-Madhoun menegaskan, pernyataan tersebut membuktikan Israel tidak berniat mencari ketenangan atau solusi politik. Justru, momen ini dimanfaatkan untuk menutupi rencana yang lebih besar—termasuk invasi penuh ke Gaza, percepatan upaya men-Judaisasi Masjid Al-Aqsa, merobohkannya, lalu membangun kuil di atasnya. Ia menambahkan, inilah pertama kalinya Netanyahu secara terang-terangan memaparkan visi ini.

Pernyataan itu disampaikan Netanyahu dalam wawancara dengan saluran berita Israel i24 News, Selasa (13/8), ketika ia menyebut dirinya sedang menjalankan “misi sejarah dan spiritual” serta melanjutkan apa yang dimulai generasi ayahnya saat mendirikan negara Israel. “Misi generasi kami adalah memastikan keberlangsungan Israel, meski harus membayar harga pengorbanan yang besar,” ujarnya.

Sumber: Al Jazeera, Media Israel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here