Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan bahwa sebanyak 51 warga Gaza syahid dan 104 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang terus berlangsung. Dari jumlah itu, 36 syuhada tercatat gugur sejak Ahad pagi, termasuk 7 orang yang syahid saat mengantre bantuan kemanusiaan.
Sejak dimulainya agresi militer Israel pada 7 Oktober 2023, total korban jiwa telah mencapai 55.959 syahid dan 131.242 orang terluka, berdasarkan data resmi dari Kementerian Kesehatan di Gaza.
Di Rafah, bagian selatan Gaza, enam warga Palestina menjadi syahid akibat tembakan pasukan Israel di dekat salah satu pusat distribusi bantuan di kawasan barat laut kota. Sementara itu, dua warga lainnya gugur dan beberapa terluka ketika sebuah drone Israel menargetkan tenda pengungsi di kawasan Al-Mawasi, Khan Younis.
Serangan artileri Israel juga mengguncang permukiman warga di wilayah Shujaiyah (timur Kota Gaza), serta bagian utara dan selatan Khan Younis, memperluas lingkaran penderitaan di wilayah yang telah hancur berkeping-keping.
Duka semakin dalam ketika navigasi serangan Israel juga menimpa rumah petugas penyelamat. Kapten Muhammad Nasser Ghurab, anggota pertahanan sipil, gugur saat rumahnya di kamp Nuseirat diserang secara langsung oleh militer Israel. Ia telah mengabdi sejak 2005, dan kepergiannya menambah daftar panjang korban dari barisan kemanusiaan.
Menurut pernyataan resmi dari Direktorat Pertahanan Sipil Gaza, total petugas pertahanan sipil yang gugur akibat agresi Israel sejak 7 Oktober telah mencapai 121 orang, yang berarti 14,3% dari seluruh tenaga mereka, sebuah kehilangan besar bagi garda terdepan aksi kemanusiaan.
“Semua petugas kami berada dalam status siaga penuh dan siap turun kapan pun dibutuhkan. Penargetan terhadap mereka adalah kejahatan terhadap misi kemanusiaan,” tegas pihak Pertahanan Sipil.
Sementara itu, laporan terbaru dari jurnalis Al Jazeera menyebutkan bahwa militer Israel juga melakukan peledakan sejumlah bangunan tempat tinggal di timur dan selatan Khan Younis, menambah kerusakan dan penderitaan warga sipil yang tersisa.
Sejak hari pertama serangan besar-besaran pada Oktober lalu, dunia menyaksikan bagaimana Israel dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat melancarkan genosida terbuka terhadap warga Gaza.
Lebih dari 187.000 warga Palestina menjadi korban syahid atau terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya terusir dari rumah mereka, terjerat dalam kemiskinan, kelaparan, dan ancaman kematian.