Sedikitnya 34 warga Palestina gugur syahid sejak fajar Jumat (20/6), sebagian besar dari mereka adalah warga kelaparan yang sedang menanti bantuan kemanusiaan. Demikian disampaikan sumber medis dari sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza.
Menurut laporan langsung dari Rumah Sakit Al-Awda, 23 korban syahid jatuh akibat tembakan brutal tentara pendudukan Israel di sekitar Koridor Netzarim, wilayah tengah Gaza, ketika mereka sedang mengantre bantuan pangan.
Hari sebelumnya, serangan Israel menyebabkan 92 warga gugur, termasuk 64 di Gaza utara dan Kota Gaza, serta 22 lainnya di tengah Gaza saat menunggu distribusi bantuan kemanusiaan. Laporan ini dikonfirmasi oleh sumber-sumber medis lokal.
Wartawan Al Jazeera di Gaza melaporkan bahwa jet-jet tempur Israel membombardir sebuah gedung apartemen di kawasan Jabalia Al-Balad, Gaza utara, menyebabkan puluhan korban syahid dan luka-luka, serta menghancurkan gedung sepenuhnya. Ledakan juga menyebabkan kerusakan besar di rumah-rumah sekitar.
Tim penyelamat berhasil mengevakuasi sejumlah korban dan membawa mereka ke Rumah Sakit Al-Ma’madani. Sementara itu, kantor berita Anadolu mengonfirmasi bahwa Israel kembali melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang kelaparan dan hanya berharap bisa membawa pulang sebungkus tepung untuk keluarga mereka.
Perangkap Bantuan: Antre untuk Hidup, Mati yang Didapat
Sumber medis menyebutkan bahwa puluhan korban (baik yang syahid maupun yang terluka) dibawa ke RS Al-Awda dan RS Syuhada Al-Aqsa usai tentara Israel melepaskan tembakan dan melemparkan granat ke arah kerumunan warga yang mengantre bantuan di sekitar titik distribusi Netzarim.
Saksi mata menggambarkan suasana mencekam saat tentara Israel melepaskan rentetan tembakan dari menara penjagaan ke arah ratusan warga yang menunggu pembukaan titik distribusi bantuan milik lembaga Amerika. Tak lama kemudian, drone Israel juga menjatuhkan granat ke kerumunan, menambah jumlah korban.
Data dari Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutkan, sejak dimulainya program distribusi bantuan ala Israel-Amerika yang dijuluki “jebakan bantuan”, telah tercatat lebih dari 300 warga Palestina gugur syahid dan 2.649 lainnya terluka, dengan 9 masih hilang.
Sumber: Al Jazeera