Pasukan Israel kembali mengobarkan ketegangan di Tepi Barat. Kali ini, mereka menyerbu Kota Dura di selatan Hebron dengan tembakan peluru tajam, serta menangkap dua gadis muda saat menggerebek Kota Beit Ummar di bagian utara Hebron.

Pasukan Israel juga menyerbu lokasi penyambutan tahanan Palestina yang baru dibebaskan, Abdullah Amayreh, di Kota Dura. Mereka menghancurkan isi tempat tersebut, menyerang keluarga Amayreh, dan membubarkan kerumunan warga yang hadir.

Tak hanya itu, pasukan pendudukan melepaskan tembakan peluru hidup, granat kejut, dan granat penerangan dalam jumlah besar. Mereka berpatroli di berbagai sudut kota, mendirikan pos pemeriksaan darurat, memaksa toko-toko tutup paksa, lalu mundur.

Sumber Al Jazeera melaporkan, satu warga Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel, sementara satu lainnya ditangkap di lingkungan Umm Al-Sharayet di Kota Al-Bireh, setelah pecah bentrokan sengit antara warga muda Palestina dan pasukan pendudukan yang secara brutal menembakkan peluru tajam secara membabi buta.

Sebelumnya, pasukan Israel telah mengepung lingkungan itu, menggerebek sejumlah toko, aula pernikahan, dan rumah-rumah warga.

Serangan juga terjadi di Kamp Pengungsi Ain, sebelah barat Nablus. Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel memaksa warga keluar dari rumah mereka, mengubah salah satu gedung pemukiman menjadi pos militer, dan mengerahkan patroli jalan kaki di antara rumah-rumah, diiringi drone pengintai yang terus berputar di udara.

Pasukan Israel bahkan menyerang sejumlah jurnalis Palestina dan asing yang tengah meliput invasi ke Kamp Ain. Sumber Palestina menyebutkan, pasukan Israel melarang wartawan mendekat atau merekam kejadian di sekitar lokasi.

Di saat bersamaan, pasukan pendudukan Israel mulai membangun pagar keamanan baru sepanjang dua kilometer di atas tanah milik warga di Kota Sinjil, utara Ramallah.

Pembangunan ini bukan tanpa latar belakang. Pada Agustus tahun lalu, otoritas pendudukan telah mengeluarkan perintah militer untuk menyita lebih banyak tanah di Sinjil dan Turmus Ayya demi mengubah jalur pagar keamanan.

Kemudian pada Februari lalu, mereka menggusur sekitar 29 dunam (2,9 hektare) tanah pertanian milik warga dan merampasnya, yang berarti para petani Palestina kini kehilangan akses ke lahan mereka yang berada di balik pagar tersebut.

Seiring dengan genosida yang terus berlangsung di Gaza, pasukan pendudukan Israel dan kelompok pemukim ilegal meningkatkan eskalasi kekerasan di Tepi Barat.

Data Palestina mencatat, lebih dari 958 warga Palestina telah syahid, sekitar 7.000 lainnya terluka, dan tercatat sebanyak 16.400 warga Palestina ditangkap sejak agresi besar-besaran ini berlangsung.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here