Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengecam keras serangan brutal yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Anak Al-Durrah di kawasan At-Tuffah, timur Kota Gaza. Serangan itu menghantam langsung unit perawatan intensif serta sistem energi alternatif rumah sakit, memicu kerusakan serius dan membahayakan nyawa anak-anak yang tengah dirawat.
Dalam pernyataan resminya, Kemenkes menyebut Rumah Sakit Al-Durrah sebagai salah satu dari sedikit fasilitas yang masih mampu menerima pasien anak dalam kondisi kritis. Namun kini, tempat itu pun ikut menjadi sasaran. “Israel tak hanya memblokade obat dan makanan untuk anak-anak Gaza. Mereka juga terus menghilangkan hak paling mendasar: hak untuk hidup,” tulis pernyataan itu.
Juru Bicara Kemenkes, Dr. Ashraf Al-Qudra, menjelaskan bahwa serangan udara pada Selasa malam menargetkan panel surya—sumber utama listrik untuk alat medis penting di tengah krisis energi akibat blokade total. Tak berhenti di situ, rentetan tembakan artileri juga menghantam langsung ruang ICU, menempatkan nyawa anak-anak dalam risiko nyata.
Kementerian Kesehatan menyerukan kembali kepada lembaga internasional dan organisasi HAM untuk segera turun tangan: “Mana suara dunia? Di mana perlindungan bagi lembaga medis di Gaza? Sudah saatnya kejahatan ini disebut dengan namanya: pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.”
Serangan terhadap Rumah Sakit Al-Durrah ini terjadi di tengah agresi Israel yang telah berlangsung lebih dari 18 bulan di Jalur Gaza. Dalam kurun waktu itu, lebih dari 51.000 warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Sistem layanan publik—kesehatan, pendidikan, dan kemanusiaan—dibombardir tanpa henti. Dunia menonton. Gaza berdarah.