Spirit of Aqsa – Al-Quds | Penjabat Koordinator Kemanusiaan di Wilayah jajahan Palestina, Yvonne Haley menyatakan, pasukan penjajah Zionis telah menghancurkan 689 bangunan di Tepi Barat dan Al-Quds sejak awal tahun 2020.
Penjabat Koordinator OCHA menjelaskan, pembongkaran dan penggusuran yang terjadi tahun ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2016 yang menyebabkan 869 warga Palestina mengungsi.
Healy menyebutkan, Israel harus menghentikan pembongkaran ilegal segera, setelah puluhan orang mengungsi akibat pembongkaran bangunan terbaru di sebuah desa Palestina di Lembah Yordania. “Saya mengingatkan semua pihak, perusakan massal properti dan pemindahan paksa orang-orang yang dilindungi di daerah jajahan merupakan pelanggaran berat atas Konvensi Jenewa yang Keempat,” kata Haley dalam sebuah pernyataannya pernya kemarin.
Ia mengisyaratkan, kerentanan populasi menjadi semakin kompleks dengan permulaan musim dingin dan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Ia juga menegaskan, Komunitas Kemanusiaan Internasional harus siap mendukung mereka yang terlantar atau terkena dampak dari pembongkaran ini.
Otoritas penjajah Israel menghancurkan rumah dan bangunan di desa Humsa Al-Buqiʻa di Lembah Jordan yang menyebabkan 73 orang mengungsi, termasuk 41 anak-anak, menurut Haley.
Dia berkata, “Tiga perempat penduduk desa kehilangan rumah mereka yang menjadikan insiden ini memaksa pemindahan penduduk terbesar dalam lebih dari empat tahun terakhir”.
Menurut Kantor Kemanusiaan (OCHA), pihaknya telah mengunjungi desa dan mencatat kerusakan 76 bangunan, selain pembongkaran secara terpisah dalam dekade terakhir. Pembongkaran properti termasuk rumah, kandang hewan, toilet dan panel surya untuk mata pencaharian telah melanggar martabat anggota masyarakat dan hak-hak mereka.
“Minimnya izin bangunan yang dikeluarkan Israel menyebabkan alasan pembongkaran, meski sistem perencanaan yang ketat dan diskriminatif, warga Palestina hampir tidak pernah bisa mendapatkan izin tersebut,” kata Haley dalam pernyataannya. Dia menambahkan, pembongkaran adalah cara penting untuk menciptakan lingkungan yang dirancang untuk memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka.
Dia menjelaskan, “Desa Humsa al-Baqi’a adalah salah satu dari 38 desa Badui yang sebagian atau seluruhnya berada dalam wilayah yang dideklarasikan oleh Israel sebagai lokasi zona militer di Lembah Yordan. Desa tersebut adalah salah satu komunitas paling rentan di Tepi Barat, dengan akses terbatas ke pendidikan, layanan kesehatan, air dan sanitasi serta infrastruktur kelistrikan. (PIC)