Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon, menyatakan, 15.000 tentara Israel telah tewas atau terluka dalam perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Perang ini mengakibatkan banyak kematian dan cedera di kalangan pasukan Israel (IDF), Middle East Monitor melaporkan.
Ya’alon juga menyoroti masalah kekurangan tentara di IDF, yang semakin parah akibat beberapa orang Yahudi ultra-Ortodoks yang dibebaskan dari wajib militer.
Dia juga berbicara tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam proses gencatan senjata Gaza dan negosiasi yang terjadi di Qatar.
Ia mengatakan bahwa kegagalan Israel dalam memenuhi kesepakatan tersebut disebabkan oleh alasan politik.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dianggap mencoba memperlambat proses tersebut dengan mengganti tim negosiasi yang lebih profesional dengan yang lebih tunduk pada politiknya.
Terkait dengan Kepala Staf IDF yang baru, Jenderal Eyal Zamir, Ya’alon mengatakan bahwa Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich sangat mengandalkan Zamir untuk memenangkan perang di Gaza.
Namun, Ya’alon menegaskan bahwa kemenangan dalam perang ini tidak hanya tergantung pada Kepala Staf militer, tetapi juga pada keputusan politik yang lebih besar.