Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, pasukan Israel melakukan pembantaian baru di kota Tamun, distrik Tubas, wilayah utara Tepi Barat, yang mengakibatkan gugurnya 10 warga Palestina.
Dalam pernyataan resminya, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tim medis mereka di Tubas telah mengevakuasi sejumlah syahid dan korban luka ke rumah sakit setelah serangan udara di kota Tamun. Televisi Palestina juga mengonfirmasi bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tempur Israel.Sementara itu, tentara Israel mengklaim bahwa serangan udara itu menargetkan sekelompok pejuang Palestina tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam pembantaian ini dan menegaskan bahwa “kejahatan Israel di Tepi Barat tidak akan melemahkan perlawanan maupun menakut-nakuti rakyat Palestina.”
Hamas juga menambahkan bahwa pembunuhan para pejuang di kota Tamun merupakan bukti kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina. Mereka menyerukan kepada warga di Tepi Barat, Al-Quds, dan wilayah pendudukan untuk terus melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan serta milisi pemukim ilegal dengan segala cara yang memungkinkan.
Gerakan Jihad Islam Palestina juga mengutuk pembantaian ini, menyebutnya sebagai bagian dari kejahatan perang Israel yang bertujuan untuk mengusir paksa warga Palestina dan mengubah realitas demografis di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya, Mm Islam menegaskan bahwa kebijakan agresif Israel tidak dapat dipisahkan dari dukungan penuh Amerika Serikat, yang terus berlanjut di bawah pemerintahan Trump.
MSementara itu, Brigade Jenin—sayap militer Jihad Islam—menyatakan bahwa mereka terlibat dalam pertempuran sengit dan berhasil melumpuhkan sejumlah pasukan Israel di poros Al-Hamamah, Kamp Pengungsi Jenin, wilayah utara Tepi Barat.
Brigade Jenin secara konsisten menghadapi pasukan pendudukan dan menyerang kendaraan militer yang memasuki kota. Sebelumnya, mereka berhasil meledakkan bom jenis “Sijjil” yang ditargetkan kepada pasukan infanteri Israel di poros Al-Damij, Kamp Pengungsi Jenin.
Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa tentara Israel terus menghalangi kerja tim medis di Jenin di tengah berlanjutnya serangan di kamp tersebut. Sementara itu, platform berita Palestina mendokumentasikan kehancuran besar di Kamp Pengungsi Jenin akibat agresi Israel.
Serangan udara Israel di Tamun, distrik Tubas, terjadi di tengah eskalasi agresi di wilayah utara Tepi Barat, yang dimulai dari Jenin pada 21 Januari lalu. Pada Senin pekan ini, operasi militer Israel diperluas hingga mencakup wilayah Tulkarm.
Meski tentara Israel mengklaim bahwa serangan di Jenin dan Tulkarm bertujuan untuk mencegah “aktivitas teroris,” media Israel melaporkan bahwa agresi ini merupakan upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menenangkan Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, yang marah atas gencatan senjata di Gaza.
Serangan Israel di Jenin dimulai pada hari ketiga sejak diberlakukannya gencatan senjata di Gaza, menyusul genosida Israel yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan.
Sumber: Kantor Berita