Tentara Israel mengakui telah melepaskan tembakan di beberapa wilayah di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir, meskipun kesepakatan gencatan senjata telah berlaku selama 11 hari.
Dalam pernyataan yang diunggah di platform “X,” tentara Israel mengklaim bahwa mereka menembak di beberapa area di Gaza untuk menghalau orang-orang yang diduga mendekati pasukan Israel dan dianggap sebagai ancaman.
Selain itu, sebuah drone milik Israel dilaporkan menembaki sebuah mobil yang bergerak ke arah utara dari wilayah tengah Gaza. Israel mengklaim bahwa kendaraan tersebut melintas tanpa pemeriksaan di area yang dilarang berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Meski terus melakukan pelanggaran, tentara pendudukan Israel tetap mengklaim berkomitmen penuh terhadap perjanjian gencatan senjata dengan pejuang Palestina di Gaza, serta menyatakan kesiapan mereka menghadapi berbagai kemungkinan di wilayah tersebut.
Pada 19 Januari lalu, kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza mulai berlaku, termasuk kesepakatan pertukaran tahanan antara faksi Palestina dan Israel.
Kesepakatan ini terdiri dari tiga tahap, masing-masing berlangsung selama 42 hari. Pada tahap pertama, perundingan dilakukan untuk memulai tahap kedua dan ketiga dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari perjanjian, sejak Senin lalu, warga Palestina dari wilayah tengah dan selatan Gaza diizinkan kembali ke utara dengan berjalan kaki melalui Jalan Al-Rashid dan menggunakan kendaraan melalui Koridor Netzarim, di mana mereka menjalani pemeriksaan keamanan.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, menyebabkan sekitar 159 ribu warga Palestina gugur dan terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 14 ribu orang dinyatakan hilang.
Sumber: Anadolu Agency